Mohon tunggu...
Yasmin khoirunnisa
Yasmin khoirunnisa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

aku siswa MTsN 1 kota Malang. mempunyai hobi 3M (Membaca, Menulis, Menggambar). aku suka baca novel, menulis cerita fiksi, dan menggambar tidak jelas dan sangat random. kalau di kelas aku suka tidak jelas dan kalau belum kenal saya sangat introvert.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Penyerangan di Kongres (1)

30 Oktober 2023   13:58 Diperbarui: 30 Oktober 2023   14:02 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kau benar..sebaiknya kita pergi ke markas dan lapor kepada semua anggota agen"

"yeah...dan aku ingin menghajar mereka dengan tinjuku"

"Kau yakin? Padahal anda yang kalah pertama kali saat pertempuran lima tahun lalu"

"Ayolah! Aku sudah lebih kuat sekarang!"

"Terserah...ayo pergi"

Aku dan Sora pergi ke markas organisasi kami. Selang beberapa menit kami masuk dan disambut oleh Ray, teman organisasi kami yang paling gesit dalam menjalankan misi. Kami berdua pun berjalan menuju kantor ketua kami dan memberitahukan apa yang terjadi tadi, ketua kami mendengarkan cerita kami dengan baik lalu memberitahukan ke seluruh agen untuk berkumpul di suatu ruangan. Semua agen berkumpul dan membuat rencana bersama-sama untuk mengalahkan itu.

"Kita harus membuat rencana lagi ketua. Mereka musuh bebuyutan kita yang susah untuk dikalahkan." Ray angkat bicara.

"Tapi kita kalah mengenaskan saat pertempuran lima tahun lalu." Fuji salah satu agen yang paling pintar di organisasi ini.

"Dan mungkin saja mereka mengetahui rencana ini sebelum kita bertemu dengan mereka kembali...kalian tahu bukan? Kita memiliki pengkhianat saat itu!" Anggota agen lain menjawab.

"Tapi mungkin saja mereka sombong dan tidak tahu kalau kita sudah lebih kuat." Sora berteriak.

Semua terdiam memikirkan sesuatu begitu pula dengan diriku. Kami terdiam hingga beberapa menit kedepan tapi masih belum ada kemajuan. Tiba-tiba Ray menyentuh bahuku dan izin untuk bicara berdua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun