Mohon tunggu...
Yasmin khoirunnisa
Yasmin khoirunnisa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

aku siswa MTsN 1 kota Malang. mempunyai hobi 3M (Membaca, Menulis, Menggambar). aku suka baca novel, menulis cerita fiksi, dan menggambar tidak jelas dan sangat random. kalau di kelas aku suka tidak jelas dan kalau belum kenal saya sangat introvert.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hanya Tertinggal Kenangan

14 Oktober 2023   08:55 Diperbarui: 14 Oktober 2023   09:01 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku terpaku di pinggir jalan menatap bangunan tua yang sudah diruntuhkan oleh eskavator. Banyak orang yang memfoto bahkan bersorak kagum saat bangunan tua itu di runtuhkan. Aku berusaha untuk menahan air mataku untuk tidak keluar. Aku menutup mataku dan keanehan terjadi. Hening...tidak ada suara sorakan orang-orang maupun suara eskavator yang meruntuhkan bangunan.

Tes !

Aku mendengar suara air menetes di depanku. Aku membuka mataku dan terkejut mendapati tubuhku berada di atas air dan melihat sebuah perpustakaan besar di depanku. Aku ingin masuk ke dalam perpustakaan itu tapi ragu untuk melangkah ke depan hanya karena air. Manusia bisa berjalan di atas air? Itu pasti tidak mungkin! Lalu aku memberanikan diriku untuk melangkah ke depan. Alangkah terkejutnya aku yang melihat kakiku melangkah ke depan tanpa jatuh dan tenggelam ke dalam air. Selang beberapa saat aku masuk ke dalam perpustakaan itu aku teringat bahwa ini adalah perpustakaan sama yang diruntuhkan tadi. Aku berlari menelusuri perpustakaan itu dan membaca buku di sana. Tidak salah lagi! Ini perpustakaan itu! Perpustakaan yang selalu menemaniku untuk belajar dan bersenang-senang. Setiap saat senggang aku selalu mengunjungi perpustakaan ini, di saat senang maupun sedih. Tapi sekarang...

"permisi nyonya!" aku terkejut saat seorang pria tiba-tiba menepuk bahuku.

"nyonya anda berdiri diam di sini, apa nyonya tidak apa-apa?"

"a-ah tentu aku tidak apa-apa. Saya akan pergi, maaf mengganggu"

Aku mulai berjalan pergi dan menoleh ke belakang sedikit. Perpustakaan yang aku sayangi...sekarang sudah hancur menjadi debu yang meninggalkan banyak kenangan

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun