Surabaya, 10 Desember 2023 - Sebuah penelitian yang dilakukan untuk memahami pentingnya pendidikan wajib 12 tahun dalam konteks bela negara telah menghasilkan temuan menarik terkait karakter, tanggapan masyarakat, dan dampaknya terhadap pembentukan moral individu. Penelitian ini dilakukan di Panti Asuhan Darussalam pada siswa dari kelas 2 SD hingga 12 SMA dengan metode pengumpulan data pretest, posttest, dan observasi wawancara kualitatif.
Pendidikan di Indonesia telah lama dianggap sebagai inti dalam upaya bela negara dan dalam pembentukan identitas serta nilai-nilai bangsa. Namun, pemahaman yang kurang mendalam terkait esensi pendidikan dalam konteks bela negara masih menjadi tantangan. Banyak pelajar hanya melihat pendidikan sebagai suatu rutinitas formal, tanpa menggali lebih dalam manfaat yang sebenarnya. Penelitian ini bertujuan untuk memahami esensi penting pendidikan wajib 12 tahun dalam bela negara, mengeksplorasi masalah yang dihadapi masyarakat terkait pendidikan, dan menelaah dampaknya terhadap karakter dan moral individu.
Penelitian ini mengggunakan metode pengumpulan data pretest dan posttest pada kelompok siswa/siswi Panti Asuhan Darussalam dari kelas 2 SD sampai 12 SMA yang dipilih secara acak. Setiap anggota kelompok mendapat sosialisasi tentang pentingnya pendidikan wajib 12 Tahun dan Bela Negara untuk mengukur pemahaman terhadap materi tersebut. Teknik pretest bertujuan menilai pengetahuan awal responden sebelum sosialisasi, sedangkan posttest untuk mengevaluasi pemahaman setelah sosialisasi. Observasi wawancara dilakukan dengan pengurus Panti Asuhan Darussalam untuk mendapatkan sudut
Hasil penelitian menegaskan bahwa pendidikan wajib 12 tahun memiliki peran signifikan dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dengan landasan nilai patriotisme dan kesadaran berbangsa. Dari responden, 76,9% menganggap pentingnya pendidikan dalam skala 10, menunjukkan kesadaran tinggi akan esensi pendidikan bagi pembentukan karakter dan kebangsaan. Namun, tanggapan terhadap pendidikan ini sangat bervariasi. Meskipun mayoritas (84,6%) menunjukkan minat dalam melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, 15,4% masih memiliki kurang minat. Faktor-faktor seperti keterbatasan fasilitas, kesulitan, dan persepsi kurang bermanfaatnya pendidikan masih menjadi permasalahan yang perlu diperhatikan. Kendati demikian, Lebih dari separuh responden (61,5%) telah merencanakan masa depan mereka, menunjukkan dampak positif dari pendidikan dalam mempersiapkan mereka untuk mencapai tujuan hidup.
Adapun beberapa temuan yang penting untuk dibahas, sebagai berikut.
A. Pentingnya Pendidikan Wajib 12 Tahun dalam Bela Negara
Pendidikan dianggap sebagai investasi dasar yang membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas. Program Wajib Belajar 12 Tahun diharapkan meningkatkan mutu SDM dan memberikan landasan bagi pemahaman berbangsa dan bernegara. Melalui program ini, generasi muda dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mendukung upaya Bela Negara, memperkuat identitas bangsa, dan siap menghadapi ancaman bagi persatuan di masa depan.
B. Tanggapan Anak Panti Terhadap Problematika Pendidikan
Tanggapan anak panti terhadap pendidikan bervariasi. Faktor ekonomi, lingkungan sosial, dan akses pendidikan mempengaruhi persepsi terhadap pentingnya Wajib Belajar 12 Tahun dan bela negara. Meski sebagian mendukung, ada yang merasakan ketidakmerataan fasilitas pendidikan, merasa sulit, dan tidak sepenuhnya bermanfaat. Kesadaran akan pentingnya pendidikan sangat memengaruhi minat masyarakat menempuh pendidikan.
C. Pengaruh Pendidikan terhadap Karakter dan Moral
Pendidikan memainkan peran penting dalam membentuk karakter dan moral seseorang. Selain meningkatkan kualitas karakter, pendidikan juga membentuk nilai moral positif. Lingkungan pendidikan juga memengaruhi moral dan etika seseorang, menunjukkan pengaruh penting pendidikan dalam pembentukan karakter dan moral individu.