Bahasa merupakan hal yang penting bagi manusia,Sehingga bahasa tidak henti hentinya dibicarakan. Diseluruh dunia terdapat banyak jenis bahasa yang tersebar baik bahasa nasional hingga bahasa daerah di setiap negara dan kota di Dunia. Dalam pembelajaran bahasa dibedakan menjadi 4 jenis elemen utama yakni Menulis, Membaca, Berbicara, dan Menyimak. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Tarigan tahun 2013, Terdapat 4 keterampilan berbahasa yaitu listening skill, Speaking skill, Reading skill, and Writing skill.Â
Dalam konteks kehidupan istilah Wacana tentu tidak terasa asing, dimana istilah Wacana dalam kehidupan dan bahasa memiliki keterkaitan dan hal yang bersandingan. Dimana sebuah wacana merujuk pada ide ataupun Persoalan dalam sebuah tulisan. Sebuah wacana memiliki cakupan yang lebih luas dari pada klausa dan kalimat.Â
Analisis wacana ialah kajian yang meneliti atau menganalisis bahasa secara ilmiah, dan dapat berbentuk lisan maupun tulisan. Hal ini sependapat dengan Wahab (1991:136), Analisis wacana memiliki kontribusi yang cukup penting dalam proses pembelajaran bahasa, terutama pada keterampilan yang bersifat produktif yakni berbicara dan menulis. Berfokus dalam keterampilan menulis, menulis tidak sesederhana berisi subjek, predikat, objek yang didalamnya tidak terdapat makna atau konteks.Â
Menulis tentu tidak sesederhana itu. Dimana keterampilan menulis yakni mewujudkan suatu ide melalui untaian kata yang membentuk menjadi kalimat utuh dan jelas dengan tujuan pembaca dapat menangkap serta paham apa yang dimaksud penulis. Dan disinilah analisis wacana hadir serta mempunyai peran penting dalam keterampilan menulis.Â
Analisis wacana memiliki peran dalam menciptakan kalimat yang terangkat dalam sebuah tulisan menjadi utuh, bermakna, dan tertata. Guna mencapai hal tersebut terdapat syarat dalam analisis wacana yakni topik, kohesi serta koherensi. Topik adalah persoalan yang umum belum spesifik contoh "apa yang orang itu dibicarakan?",dsb. topik juga dijabarkan dengan tujuan mencapai maksud dengan susunan kalimat hal ini disebut pengungkapan topik.Â
Sedangkan kohesi diartikan sebagai keselarasan antar elemen elemen wacana guna menciptakan pengertian yang lebih bermakna. Kohesi juga memiliki 2 jenis yakni kohesi leksikal dan gramatikal. Sedangkan Koherensi merupakan keserasian antara komponen antara kalimat dan serta kesatuan antar kalimat dalam suatu wacana. Sebuah kalimat dinyatakan Koheren apabila mampu memenuhi syarat yaitu dapat menampilkan pesan makna didalamnya.Â
Dapat disimpulkan bahwa analisis wacana memiliki pengaruh baik dalam ketrampilan menulis, hal ini dapat dilihat dari wacana membuat untaian kalimat tulisan menjadinutuh, lebih bermakna, serta tertata. Namun perlu digaris bawahi hal tersebut dapat terjadi jika menghadirkan Tema, Topik, kohesi, dan koherensi.Â
Daftar Referensi
aris Wulandari, F., & Muqowim, M. (2022). Implemantasi Paradigma Integratif dalam Empat Keterampilan Berbahasa Indonesia pada Kurikulum 2013 di Madrasah Ibtidaiyah. Islamadina: Jurnal Pemikiran Islam, 23(1), 17-32.
Masitoh, M. (2020). Pendekatan dalam Analisis Wacana Kritis. Edukasi Lingua Sastra, 18(1), 66-76.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H