TANTANGAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DAN PERAN                              KESEHATAN MASYARAKAT
                YASMINE ALISHA MEKKADINA/191241052
                 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
                        UNIVERSITAS AIRLANGGA
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh infeksi virus Dengue yang bertransmisi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit DBD sering terjadi di daerah tropis dan subtropis. DBD sering terjadi di Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Afrika. Pasien DBD melalui tiga fase, yaitu fase demam, fase kritis, dan fase pemulihan.
Pada fase demam, pasien akan mengalami demam tinggi hingga C yang berlangsung selama 2-7 hari. Pasien juga mengalami mual, muntah, sakit kepala, sakit tenggorokan, muncul ruam merah di kulit, dan nyeri otot. Trombosit juga akan mengalami penurunan dengan cepat. Penurunan trombosit terjadi selama 2-3 hari.
      Pada fase kritis, terdapat kemungkinan terjadi pendarahan dan kebocoran plasma darah yang menyebabkan syok. Fase kritis dapat terjadi selama 3-7 hari. Cairan pada tubuh harus diawasi agar tidak kekurangan atau kelebihan. Pada beberapa kasus, pasien mengalami penurunan tekanan darah drastis hingga pendarahan pada kulit, hidung, dan gusi.
      Terakhir, fase pemulihan yang terjadi selama 48-72 jam setelah fase kritis. Pada fase ini, cairan masuk ke dalam pembuluh darah. Cairan berlebih dalam pembuluh darah dapat menyebabkan kematian akibat gagal jantung dan edema paru. Pengobatan untuk DBD tidak ada, tetapi dianjurkan beristirahat dan banyak minum air putih agar tidak dehidrasi.
      Pada minggu ke-17 tahun 2024, tercatat 88.593 kasus DBD dengan 621 kasus kematian di Indonesia. BMKG memprediksi puncak kemarau akan terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2024. Kemarau diperkirakan akan meningkatkan frekuensi gigitan nyamuk. Hal ini, terjadi karena suhu yang tinggi akan menghangatkan perairan dangkal tempat nyamuk biasanya bertelur.
      Dalam mencegah penyebaran wabah DBD, Departemen Kesehatan RI telah mengupayakan 3M Plus. 3M merupakan singkatan dari menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali. Menguras diartikan membersihkan penampungan air seperti bak mandi, toren air, dan wadah lainnya minimal seminggu sekali. Menutup diartikan menutup rapat tempat penampungan air agar tidak menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk. Memanfaatkan kembali diartikan mengubah barang bekas menjadi barang yang bisa digunakan kembali. Plus dalam program ini diartikan dengan menggunakan obat antinyamuk, memberikan larvasida pada wadah air yang susah terkuras, dan lainnya.
      Peran kesehatan masyarakat penting dalam meningkatan kualitas sumber daya manusia, penanggulangan kemiskinan, dan pembangunan ekonomi. Kesehatan masyarakat cenderung kepada upaya pencegahan daripada pengobatan. Mereka melakukan penyuluhan kesehatan, mengorganisasi pelayanan medis, dan mengajari bidang kesehatan. Saya berpendapat bahwa peran kesehatan masyarakat dalam mencegah DBD di masyarakat sangat dibutuhkan agar masyarakat lebih sadar dan waspada dengan penyakit DBD yang sangat berbahaya.