Mohon tunggu...
Yasmina Zahra Syadza
Yasmina Zahra Syadza Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

A medical student of University of Indonesia, who loves traveling and food hunting. Writing has become my passion since I was in Junior High School, so i come here to encourage my desire.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Tebal dan Lincah, Itulah Mie Taman Sari

21 Juni 2011   15:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:18 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

“Ini gorden dari Ibu kecil sampai sekarang begini-gini aja. Lihat tuh warnanya dekil kan? Tapi bagus sih,  mereka mempertahankan interior masa lalunya” sahut Ibu saya sambil menunjuk kain berwarna merah-muda di sebelah pintu masuk. Rumah makan ini memang terbilang legendaris bagi orang-orang yang tinggal di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Setiap pagi sekitar pukul 09.00-11.00 para tamu yang di dominasi Chinese selalu memenuhi kedai ini untuk mengisi perut di kala pagi hari. Sehingga jangan heran, sering-kali jika kita datang pada pukul 12.00, mie dan pelengkapnya sudah habis. Padahal kedai ini menaruh waktu buka hingga pukul 15.00. Letaknya tepat di palang jalan yang bertuliskan “Jl. Taman Sari X” kedainya bercat-kan putih dimana dari jalan tampak seorang bapak dengan anak buahnya sedang menyiapkan mie untuk pelanggan. Disamping kedai juga terlihat jelas rumah pemilik kedai,  hanya dapur kedai saja yang menjadi pembatasnya.  Sebetulnya hingga saat ini saya,  bahkan Ibu saya yang sejak remaja sering kesini belum mengetahui nama kedai ini,  ibu saya hanya mengatakan “Ca,  makan mie di taman sari yuk!”  Sehingga kami menyebutnya “Mie Taman Sari” Beberapa orang mungkin tidak terlalu menyukai mie ini, karena mie-nya memang terbilang tebal dan tidak luwes,  tetapi inilah yang menjadi ciri khasnya. Apalagi saat dimakan selagi panas, mie terasa sangat enak sekali dan lincah di mulut,  dengan potongan ayam kampung yang ukurannya sepadan dengan mie-nya.  Selain itu, kita juga dapat memesan kuah kaldu ayam dengan pelengkapnya yang dapat kita pilih seperti daging ayam ekstra, hati, ampela, jantung ayam, bakso sapi dan ikan. Sangat disayangkan jika anda tidak memesan pelengkap tersebut,  karena akan menambah cita rasa saat anda menyantapnya dengan mie. Ada pula menu tambahan bagi yang non-muslim seperti marus (darah sapi atau ayam yang dibekukan,  teksturnya seperti ati), pangsit/siomay/bakso goreng (berisi daging babi). [caption id="attachment_115450" align="aligncenter" width="300" caption="Pelengkap seperti Bakso Sapi, Ayam Paha Ekstra, Ampela"][/caption] Saran saya jika anda ingin menikmati kelezatan asli dari mie ini,alangkah baiknya untuk tidak memesan dibungkus,karena mie akan menjadi kaku dan menempel antara satu dengan yang lainnya.Untuk harga,mie disini bisa dibilang tidak terlalu murah,dengan uang sekitar Rp.60.000-, kita dapat menikmati dua porsi mie dengan kuah,harga akan berbeda lagi jika ditambah pelengkap.Walaupun isi dompet berkurang di pagi hari,tetapi lidah dan perut tidak akan kecewa. Untuk gambar kedainya silahkan di-klik 'Tampak Depan Mie Taman Sari' (karena tidak dapat dilampirkan)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun