China adalah sebuah negara besar yang terletak di benua Asia. China memiliki populasi terbanyak didunia dan juga China merupakan salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Tak heran maka dari itu China disebut dengan negara yang besar dikarenakan besarnya wilayah, jumlah penduduk, dan juga perekonomiannya. Disamping itu China juga merupakan negara dengan militer dan pertahanan yang besar. Untuk dapat mengamankan diri nya dari ancaman eksternal maupun internal China melakukan modernisasi alat pertahanan nya untuk bisa mempertahankan negaranya. Disamping China yang memiliki kekuatan militer yang besar, Amerika Serikat memiliki kekuatan yang lebih kuat lagi dibandingkan China.
Modernisasi alat-alat militer China secara garis besar yaitu pembaharuan di bidang industri antariksa dan rudal, industri angkatan laut atau pembuatan kapal, industri persenjataan, dan industri penerbangan. Dalam industri antariksa dan rudal China membuat berbagai macam balistik, pelayaran, serta mengembangkan dukungan layanan peluncuran satelit berawak. Pada industri angkatan laut atau pembuatan kapal, China menjadi negara penghasil kapal tertinggi di dunia dikarenakan telah meningkatkan kapasitas dan juga kemampuan pembuatan kapal untuk berbagai macam jenis proyek militer, termasuk surface combatants, kapal selam, naval aviation, sealift, dan amphibious assets. Industri persenjataan dibuktikan dengan kemampuan produksi China yang terus meningkat hampir di setiap sistem termasuk tank baru, memproduksi senjata darat berdasarkan standar dunia. Kemudian, industri penerbangan China sudah menghasilkan pesawat angkut besar yang maju, helikopter, serta memproduksi berbagai perkakas dan komponen lainnya dengan ketepatan yang tinggi dan juga berteknologi canggih (Office of the Secretary of Defense, 2017:69). China dapat melakukan modernisasi ini salah satu penyebabnya adalah karena perekonomian China yang pesat sehingga dapat melakukan pemodernisasian militernya terutama di bidang maritim dan rudal.
China mengatur anggaran untuk pertahanan yang besar dan terus meningkat tiap tahunnya bertujuan untuk mendukung perubahan besar angkatan bersenjata untuk mewujudkan kekuatan militer China yang baik dan berbasis teknologi modern. Maka dari itu pendistribusian anggaran militer China banyak digunakan untuk pembiayaan pembaharuan atau upgrading alutsista yang termasuk dengan membeli alutsista generasi terbaru ataupun memperbaiki alutsista lama yang masih layak pakai dengan penerapan sistem dan teknologi yang lebih modern, pendanaan program Research & Development, hal tersebut sangat penting untuk membuat PLA (tentara China) menjadi angkatan bersenjata yang kuat dan canggih dengan terus mengikuti perkembangan teknologi terbaru. China menjalankan program modernisasi militer sebagai bentuk upaya untuk terus meningkatkan kemampuan PLA dan mengikuti perkembangan teknologi untuk melindungi negara nya sendiri. Pengembangan ini ditujukan kepada kekuatan militer yang berbasis teknologi dan bukan hanya mengutamakan kuantitas personil. Alutsista yang sudah lama mulai diganti dan diperbaharui secara bertahap, prajurit-prajurit PLA juga dilatih agar bisa menguasai teknologi informasi.Â
Di era yang modern ini China telah melakukan upaya untuk memodernisasikan militer atau pertahanannya. Kemajuan China dalam teknologi senjata nuklir, rudal, kecerdasan buatan membuat dunia barat khawatir bahwa China nantinya bisa saja menjadi negara dengan militer terkuat. Presiden China saat ini yaitu Xi Jinping telah memerintahkan PLA untuk melakukan modernisasi keseluruhan pada 2035. Xi Jinping berharap China dapat menjadi kekuatan militer kelas dunia yang dapat berperang dan dapat percaya diri untuk memenangi perang. Untuk melakukan pemodernisasian ini China menghabiskan banyak uang. Pengaturan dana untuk kepentingan militer menjadi salah satu yang didahulukan oleh China. Menurut para ahli di Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm, yang menerbitkan penilaian tahunan stok global, mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir China sudah meningkatkan kuantitas hulu ledaknya, walaupun sudah meningkatkan kuantitas hulu ledaknya tetapi tetap saja AS lebih unggul dalam jumlah hulu ledak, tetapi perkembangan China ini dipandang menjadi salah satu ancaman bagi militer barat. Menurut Kementerian Pertahanan Amerika Serikat, China bersungguh-sungguh untuk mengembangkan metode militer masa depan dengan teknologi kecerdasan buatan. Laporan menunjukkan bahwa China mungkin sudah menggunakan kecerdasan buatan tersebut dalam robotika militer dan sistem rudal, dan juga kendaraan udara tak berawak dan kapal angkatan laut tak berawak.
Selain melakukan hal yang sudah disebutkan diatas, China dilaporkan telah berhasil melakukan uji coba tembak rudal hipersonik. Rudal tersebut dilaporkan berhasil mengelilingi bumi dalam uji coba pada musim panas 2021. Kabar tersebut dilaporkan oleh Jenderal John Hyten, selaku wakil ketua Kepala Staf Gabungan militer Amerika Serikat. Dalam sejumlah sumber dari Financial Times menyebutkan bahwa rudal hipersonik tersebut dibawa oleh roket Long March pada orbit rendah. Sementara itu dari pihak China melakukan penyangkalan. Pemerintahan China menyebut tes tersebut adalah uji coba pesawat luar angkasa dan bukan rudal hipersonik. Walaupun China menyangkal telah melakukan uji coba rudal hipersonik, hal tersebut tetap membuat Amerika Serikat menjadi was-was dengan perkembangan China yang telah berhasil dalam peluncuran rudal hipersonik.
Akankah China menjadi negara terkuat?
Berdasarkan informasi-informasi yang sudah disampaikan China mungkin saja menjadi negara terkuat menggantikan Amerika Serikat di masa depan. Jumlah penduduk dan personil militer China yang lebih banyak dari Amerika Serikat, kemampuan inovasi dan usaha untuk terus mengembangkan atau memodernisasikan pertahanannya membuat China menjadi negara yang dapat menjadi negara dengan militer terkuat, selain dari militer nya China juga memiliki pertumbuhan ekonomi yang baik. Tetapi China akan sulit untuk menjadi negara dengan kekuatan terbesar, karena pasti Amerika Serikat tidak akan tinggal diam dan akan terus berusaha untuk menjadi lebih unggul. Perkembangan China yang pesat ini bahkan diakui oleh Amerika Serikat, Amerika Serikat memandang China sebagai ancaman yang dapat mempengaruhi keseimbangan negara nya di dunia ini atau lebih tepat nya dengan negara di kawasan Asia.Â
Berikut adalah perbandingan militer China dan AS. Â Dari segi pengeluaran militer AS lebih unggul karena diperkirakan mencapai 778 miliar USD menurut data yang diterbitkan Stockholm International Peace Research Institute, sedangkan China berada di posisi kedua dengan perkiraan sebesar 252 miliar USD. Dari segi kekuatan pasukan, China memiliki militer terbesar di dunia karena terdapat 2 juta personel aktif pada 2019 menurut buku putih pertahanan terbaru, sedangkan AS memiliki sekitar 1,35 juta personel militer yang aktif dan 800.000 sebagai pasukan cadangannya. Dari kekuatan darat nya China memiliki personil yang lebih banyak dari Amerika Serikat, tetapi dari bidang peralatan Amerika Serikat lebih unggul. Dari kekuatan udara, Amerika lebih unggul karena memiliki lebih dari 13.000 pesawat militer dan AS memiliki pesawat canggih yaitu F-35 Lightning dan F-22 Raptor yang merupakan salah satu pesawat jet tercanggih di dunia, berdasarkan Laporan Angkatan Udara Dunia 2021 yang dirilis Flight Global. Pesawat paling canggih yang dimiliki China adalah J-20 yang dikembangkan didalam negaranya. Dari kekuatan Laut China merupakan negara dengan angkatan laut terbesar di dunia, China hanya unggul pada kapal yang lebih kecil, seperti kapal patroli pantai, sedangkan Amerika lebih unggul dalam teknologi dan juga pengalaman. Dari segi hulu ledak dan rudal AS berada di urutan kedua dan yang pertama adalah Rusia, China berada pada posisi yang tinggi yaitu berada di posisi keempat sebagaimana terdapat dalam situs web World Population Review yang berada di AS.
Referensi:
Aprilani, N. A. H. (2020). Modernisasi Angkatan Laut China Dan Pengaruhnya Terhadap Keseimbangan Militer Di Pasifik Barat Daya Tahun 2017-2019 (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS AIRLANGGA).