Mohon tunggu...
Yasmin Aqillah
Yasmin Aqillah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hanya seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Relationship Berujung Tindak Kriminalitas

7 November 2020   03:58 Diperbarui: 7 November 2020   08:20 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


(1) pelaku memiliki ego yang besar (egois), karena pelaku merasa memiliki korban secara seutuhnya maka ia memiliki ego yang besar terhadap korban dan melakukan tindakan apasaja terhadap korban.


(2) hubungan yang dijalin menyebabkan isolasi dari lingkungan sosial, hubungan yang tidak sehat ini menyebabkan korban tidak dapat bergaul dengan lingkungannya karena adanya kekangan dari pelaku.


(3) pasangan tidak bertanggung jawab dan sering berbohong, karena kurangnya keterbukaan satu sama lain menimbulkan kesalahpahaman yang dapat memicu kekerasan dalam hubungan.


(4) salah satu pihak terlalu bergantung pada pasangannya, karena sudah bergantung pada pasangan sehingga sulit untuk mengakhiri hubungan yang sudah pasti tidak sehat.


(5) adanya riwayat kekerasan dalam kehidupan pribadinya sebelum bertemu dengan pasangannya saat ini. Karena adanya tindakan kekerasan yang dialami saat kecil atau trauma yang dimiliki membuat pelaku melampiaskan dendam terhadap orang yang berada disekitarnya, termasuk kekasihnya sendiri


(6) hubungan harus berjalan sesuai peraturan dari pelaku kekerasan, karena tindakan egois yang dimiliki pelaku membuat hubungan berjalan sesuai kehendaknya, korban dipaksa untuk mengikuti kemauannya.


(7) pelaku menggunakan zat adiktif yang berelasi dengan kekerasan, misalnya obat- obatan terlarang atau minuman keras, karena adanya faktor dari luar ini membuat pelaku susah untuk mengontrol diri


(8) adanya kejanggalan selera seksual dan sering memanipulasi demi mendapatkan yang diinginkan,


(9) hubungan berjalan dengan penuh prasangka. Pasangan tidak saling menaruh percaya pada satu sama lain (McCrea, 2012: 38).


Hal-hal tersebut adalah faktor yang menyebabkan mengapa remaja melakukan kekerasan terhadap pasangannya. Menurut John Alan Lee dalam bukunya yang berjudul "Colors of Love (1973)", motif percintaan ini disebut Mania yaitu hubungan percintaan cenderung destruktif / toxic yang cenderung obsesif, penuh rasa cemburu dan sangat bergantung dengan pasangan. Sehingga, apabila pelaku mengalami tindakan tersebut, maka ia akan melakukan kekerasan terhadap korban. Hal ini tentunya berdampak bagi korban baik dalam segi fisik maupun psikis yang dialaminya. Korban akan merasakan trauma atau bahkan menutup diri dari lingkungan sekitar.


Tentunya dibutuhkan sosialisasi yang dilakukan keluarga dan masyarakat untuk mengurangi adanya kekerasan dalam hubungan khususnya bagi remaja. Keluarga harus melakukan edukasi agar menciptakan anak-anak yang memiliki perilaku baik dan tidak menyakiti orang lain. Dalam menjalani hubungan, remaja juga harus saling terbuka dan menyelesaikan masalah dengan cara yang baik serta tidak menggunakan kekerasan satu sama lain. Apabila menjadi korban kekerasan dalam hubungan, sebaiknya segera lapor ke lembaga terkait agar segera ditindaklanjuti ke proses hukum. Jangan sampai kita menjadi korban kekerasan dalam hubungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun