Mohon tunggu...
yasminanikoh
yasminanikoh Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - UIN KH ABDURAHMAN WAHID PEKALONGAN

hobi membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Penguatan Agama Islam untuk Mencegah Penurunan Moralitas di SMA

20 November 2024   21:59 Diperbarui: 20 November 2024   23:09 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh Yasmin Anikoh

Pendidikan agama islam (PAI) sangat berperan penting di sekolah termasuk jenjang SMA untuk membentuk kararakter sekaligus meningkatkan spoitual siswa khususnya generasi Z.Namun di era perkembangan zaman yang semakin pesat, Tantangan terhadap moralitas anak SMA semakin sulit. 

Fenomena bullying, pergaulan bebas hingga kenakalan anak remaja yang semakin tinggi angka nya di kalangan SMA. Kondisi ini membuktikan bahwa pendidikan Agama islam yang menjadi benteng pembentukan karakter yang baik dan moralitas bagi remaja, tidak sepenuhnya berhasil mencegah penurunan moralitas pada siswa.  

Mengapa moralitas menurun? 

Penurunan moralitas di kalangan SMA saat ini di sebabkan karena banyak faktor, terutama pengaruh teknologi dan sosial media. Di era digital ini anak SMA seringkali tergiur akan berbagai konten di media sosial yang dapat mempengaruhi perilaku mereka yang membentuk pandangan dan tindakan yang kurang baik. Selain itu ada juga faktor lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap turunnya moralitas anak dan pendidikan agama islam yang kurang akan mempengaruhi karakter anak.

Strategi apa yang perlu dilakukan? 

Untuk menghadapi permasalahan ini perlu adanya penguatan pendidikan agama islam di sekolah. Berikut  beberapa strategi penguatan pendidikan agama islam yang dapat diterapkan :

  • Meningkatkan kualitas pengajaran PAI

Di beberapa sekolah atau instansi biasanya hanya berfokus pada hafalan teori agama tanpa adanya pemahaman yang komprehensif mengenai nilai agama dan implementasinya dikehidupan sehari hari. Peningkatan kualitas pengajaran bisa dilakukan dengan mengubah metode pembelajaran yang lebih efektif agar anak tidak bosan dan pembelajaran tidak monoton. Misalnya melibatkan siswa untuk bersosialisasi dengan masyarakat contohnya ikut andil dalam kegiatan penggalangan dana, hal ini akan membuat siswa mudah memahami nilai agama di kehidupan nyata.

  • Memanfaatkan Teknologi dalam pembelajaran PAI

Siswa SMA adalah generasi z, generasi z ini sangat familiar dan sangat akrab dengan teknologi khususnya dunia maya. Pemanfaatan seperti video pembelajaran itu dapat membuat siswa mudah memahami materi yang dipelajari dan menjadi relevan dengan cara yang lebih interaktif dan menyenangkan, sehingga siswa dapat dengan mudah mengambil contoh isi dari materi tersebut di dunia nyata.

  • Memberikan pendidikan moral yang integratif

Pendidikan moral yang berbasis Islam harus diterapkan di seluruh kegiatan pembelajaran di sekolah, bukan hanya di kelas PAI. Pendidikan moral ini juga harus dipelajari dalam konteks sosial. Misalnya dalam pelajaran bahasa Indonesia guru menjelaskan mengenai perilaku yang sopan santun terhadap siapa pun.

  • Mendukung pembangunan mental dan emosional

Pendidikan agama islam akan mudah diterima dengan adanya suport atau apresiasi kepada siswa, hal tersebut dapat mental dan emosional siswa. Misalnya pembelajaran mengenai sabar, ikhlas dan tawakal, hal ini penting dalam mengelola tekanan emosional  yang menimbulkan turunnya moralitas.

Pendidikan islam bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi keluarga sangat berperan penting dalam penguatan agama seorang anak terutama pada era modern seperti ini. Kita dapat mengadakan program kegiatan keagamaan bersama agar kita dapat melibatkan orang tua dan masyarakat untuk menguatkan pendidikan agama islam terhadap siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun