Mohon tunggu...
Yasmin Afifah
Yasmin Afifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Media Pembelajaran Blanded-Learning Dalam Pembelajaran Bahasa Arab

5 Januari 2025   12:13 Diperbarui: 5 Januari 2025   12:12 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Blended Learning merupakan sebuah terobosan baru yang komprehensif dalam dunia pendidikan dengan berusaha menggabungkan kelebihan dari pembelajaran tatap muka (konvensional), pembelajaran jarak jauh (virtual) dan pembelajaran mandiri (offline). Pada awalnya blended learning atau hybird learning dicetuskan sebagai bentuk lanjutan dari model e-learning, tetapi baru sebatas menggabungkan antara pembelajaran tatap muka dan virtual dengan keterbatasan teknologi dan sumber daya manusia yang mumpuni. Akan tetapi, seiring perkembangan zaman ke era digital, blended learning sebagai model pembelajaran juga mengalami peningkatan dengan menggabungkan pembelajaran berbasis web, streaming video, komunikasi video synchronous dan asynchronous dengan pembelajaran konvensional Husnaini Jamil, Nur Agung(2021).

Dwiyogo (2012) menjelaskan jika model pembelajaran blended learning merupakan pembelajaran yang sifatnya gabungan atau campuran. Metode ini hadir dengan mencampurkan antara pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran yang berbasis teknologi. Para siswa juga bisa mengakses dan mengikuti pembelajaran tersebut baik secara online atau offline. Kemudian model pembelajarannya mempunyai kesamaan dengan e-learning.

Contoh blended learning yang sering ditemui saat  ini adalah dengan memanfaatkan perangkat lunak Zoom Meeting atau Google Meet untuk melakukan pembelajaran.

Berbagai penelitian menjelaskan bahwa blended learning merupakan sebuah model pembelajaran yang memiliki tingkat efektifitas dan efisiensi terbaik saat ini. Efektifitas tersebut didasarkan pada beberapa kelebihan pembelajaran dengan model blended learning, di antaranya: 1) Materi ajar dapat disampaikan kapan pun dan di mana pun dengan memanfaatkan sistem jaringan internet. 2) Peserta didik memiliki kesempatan untuk belajar mandiri tanpa tekanan waktu dan tempat. 3) Kegiatan diskusi dapat berlangsung baik secara online dan offline antara sesama peserta didik atau peserta didik dengan pendidik. 4) Pendidik dapat mengontrol proses pembelajaran peserta didik di luar sekolah melalui teknologi yang ada, seperti whatsapp. 5) Proses pembelajaran tatap muka menjadi lebih maksimal karena peserta didik memiliki akses tak terbatas pada materi ajar yang akan dipelajari.

Adapun kekurangan dari model blended learning di antaranya: 1) Sarana dan prasarana yang tidak mendukung seperti minimnya perangkat komputer yang tersedia. 2) Sumber daya manusia atau pendidik yang mampu menggunakan perangkat komputer dan berbagai aplikasinya dengan baik. 3) Akses internet yang terbatas di beberapa daerah. 4) Terbatasnya fasilitas yang dimiliki peserta didik. Kekurangan inilah yang akhirnya menjadi problematika pelaksanaan pembelajaran dengan model blended learning di berbagai lembaga pendidikan, termasuk perguruan tinggi.

Banyak keuntungan yang akan didapatkan dari penerapan blended learning ini, seperti perluasan jangkauan pembelajaran, kemudahan implementasi materi, efisiensi biaya pendidikan, hasil yang optimal, serta mampu menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Keuntungan penggunaan blended learning ini juga dimanfaatkan oleh para pendidik bahasa Arab di perguruan tinggi. Mereka melaksanakan perkualiahan dengan metode konvensional, virtual dan offline (pembelajaran mandiri).

Contoh Media Blended Learning Dalam empat maharah Pembelajaran Bahasa Arab diantaranya maharah qiroah: Penggunaan e-book, platform online untuk latihan membaca, dan diskusi online.kitabah: Tugas menulis online, peer review, dan penggunaan alat bantu penulisan.istima': Podcast, video pembelajaran, dan latihan mendengarkan online.kalam: Virtual classroom, diskusi kelompok online, dan presentasi.

Adapun  Manfaat Blended Learning dalam Pembelajaran Bahasa Arab: Pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif,  Pembelajaran yang lebih terarah dan personal, Akses terhadap berbagai sumber belajar berkualitas, serta Meningkatkan kemampuan berbahasa dan Peluang untuk berinteraksi dengan penutur asli.

Blended learning merupakan metode pembelajaran yang menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran online. Metode ini menawarkan fleksibilitas dan kemudahan akses bagi siswa dalam belajar bahasa Arab. Dengan blended learning, siswa dapat belajar kapan saja dan di mana saja, serta mendapatkan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menarik. Meskipun ada beberapa tantangan, seperti ketersediaan teknologi dan kompetensi guru, namun manfaat blended learning sangat besar. Metode ini terbukti efektif dalam meningkatkan motivasi belajar, pemahaman materi, dan kemampuan berbahasa siswa. Oleh karena itu, blended learning dapat menjadi solusi yang tepat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Arab di era digital.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun