Mohon tunggu...
YASMINA ATHIRA PUTRI
YASMINA ATHIRA PUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik Unpad

Seorang mahasiswa yang memiliki minat dalam bidang sosial dan lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Perayaan Kemenangan Persib Harap Lebih Tertib

12 Juli 2024   22:15 Diperbarui: 12 Juli 2024   22:44 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Hari Jumat kemarin (31/06/2024), Persib resmi memenangkan Championship Series Liga 1 2023/2024. Perayaan dilakukan oleh para Bobotoh, sebutan penggemar Persib, memenuhi sepanjang jalan Bandung-Sumedang. 

Euforia kemenangan dilakukan dengan cara konvoi kendaraan, menyanyikan yel-yel, dan menyalakan kembang api. Di hari yang sama, saya menghadiri sebuah acara yang berlokasi di Kota Bandung. Saya pulang pada waktu dimana para Bobotoh sedang konvoi kendaraan.

Saya harus pulang dari Bandung ke Jatinangor, Sumedang pada pukul 23.30 WIB. Saya pulang bersama teman saya dengan kendaraan pribadinya. Sebelum pulang, saya banyak mendapat pertanyaan "Motornya plat B bukan?", saya bingung, ada apa dengan plat B?

Beberapa teman menginformasikan bahwa kerabat mereka ada yang "diganggu" oleh beberapa "oknum" konvoi kendaraan Bobotoh itu karena menggunakan plat B. Saya dan teman saya dipesankan untuk berhati-hati di perjalanan pulang karena konvoi masih berjalan.

Rasa takut dan cemas saya rasakan sepanjang perjalanan pulang. Walau kendaraan yang kami gunakan adalah kendaraan dengan plat D, saya tetap merasa takut. Ketika mulai berpapasan dengan gerombolan konvoi kendaraan, suara bising dari motor-motor para Bobotoh yang sedang merayakan cukup mengganggu, apalagi itu sudah masuk jam tengah malam. Selain itu, beberapa oknum juga mengendarai motor mereka secara ugal-ugalan dengan kecepatan tinggi, sangat membahayakan sekali untuk dirinya dan pengendara lain. Ada juga yang sembarang menyebrang jalan menggunakan motor, putar balik tanpa melihat kanan kiri. 

Keresahan saya juga ditambah ketika sekelompok Bobotoh yang sedang beristirahat dan memarkirkan motor di pinggir jalan, tapi mereka berjalan-jalan seenaknya di tengah jalan, menghalangi para pengguna jalan lainnya. Itu sangat membahayakan, dengan penerangan jalan yang minim mereka jadi tidak terlihat dari kejauhan. Alhasil terpaksa harus ngerem mendadak. Ada juga yang berkumpul dan menutupi belokan dan jalan masuk gang. Menambah kemacetan di jalan. Flare yang dinyalakan juga cukup mengganggu penglihatan para pengendara. 

Saya berharap perayaan-perayaan seperti itu bisa dilakukan dengan lebih aman dan tertib lagi. Pengawasan dari pihak Bobotoh diharapkan lebih tegas lagi agar mencegah adanya para oknum yang membahayakan. Saya harap euforia yang dirasakan Bobotoh bisa juga dirasakan oleh masyarakat awam, tidak dibalut dengan ketakutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun