Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau yang biasa di sebut PPKM pada masa pandemic covid-19 merupakan salah satu upaya yang dilakuakn oleh pemerintah untuk menanggulangi dan mencegah penyebaran covid-19 yang lebih luas, sehingga kegiatan masyarakat jadi lebih banyak dilakukan di dalam rumah.Â
Namun, dengan diberlakukan nya pembatasan tersebut tentunya berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan masyarakat termasuk di aspek Pendidikan, proses pembelajaran dilakukan secara online atau dalam jaringan . Hal tersebut menjadi tantangan bagi para pendidik khusunya untuk memikirkan strategi dan media apa yang cocok untuk di terapkan dalam proses pembelajaran daring.
Begitu juga pembelajaran yang dilakukan di salah satu sekolah dasar negri Buniherang yang terletak di kabupaten bandung melakukan pembelajaran secara daring.Â
Pendidik merasa keberatan jika proses pembelajaran dilakukan secara daring, khusus nya bagi peserta didik kelas bawah ( 1, 2, dan 3 ). Selain pendidik, orang tua juga perlu beradaptasi dengan kondisi tersebut karena dalam proses pembelajaran online orang tua siswa terlibat langsung dalam membimbing anaknya yang melakukan pembelajaran secara online.
Siswa terdampak pandemic covid-19 mengalami kemunduran dalam literasi, Sebagian besar siswa kelas 1 di SDN Buniherang masih belum lancar dalam membaca, pemahaman siswa terhadap materi yang di sampaikan melalui daring juga masih minim, terkadang kedisiplinan siswa dalam mengerjakan tugas menjadi kurang dan semangat siswa menjadi turun.
 Ada beberapa factor yang dapat mempengaruhi hal tersebut diantaranya: letak sekolah dasar di pedesaan sehingga susah untuk menjangkau jaringan internet, orang tua siswa yang masih belum terbiasa dalam membimbing siswa melakukan pembelajaran online, tidak semua siswa/orang tua siswa memilihi handphone, dll.
Dengan permasalahan tersebut pemerintah memberikan kebijakan baru mengenai proses pembelajaran yang dapat dilakuakn secara tatap muka terbatas, artinya peserta didik dapat belajar secara tatap muka yang berisi 50% dari keselurhan siswa.Â
Selain hal itu pemerintah juga melibatkan mahasiswa untuk membantu pendidik dalam proses pembelajaran tingkat sekolah dasar guna untuk tercapainya indicator siswa dengan semestinya melalui program kampus mengajar Angkatan ke 2.
Kehadiran mahasiswa yang ikut berperan dalam pembelajaran siswa terdampak covid-19 di SDN Buniherang diharapkan dapat membantu kegiatan pembembelajaran agar tetap berlangsung dengan optimal dan tidak tertinggal.Â
Dalam implementasi nya mahasiswa membuat program private mambaca yang dilakukan khusus bagi siswa yang masih belum lanacar membaca, kemudian pembiasaan 10 menit membaca yang dilakukan bagi siswa yang sudah bisa membaca guna untuk memberikan kesenangan dan terbiasa dalam literasi.Â
Selain itu mahasiswa juga menciptakan atau menggunakan media pembelajaran yang beragam seperti penggunaan aplikai AKSI, Power Poin, membuat video pembelajaran, fuzzle dan menerapkan ice breaking di sela-sela pembelajaran, sehingga siswa tidak merasa bosan Ketika proses pembelajaran berlangsung. Selain itu mahasiswa juga membantu  administrasi dan  adaptasi teknologi di sekolah.