Literasi, yang meliputi kemampuan membaca, menulis, memahami dan menganalisis informasi, merupakan fondasi utama dalam menciptakan masyarakat yang cerdas dan berkarakter.
Tingkat literasi masyarakat merupakan salah satu indikator kemajuan suatu bangsa. Namun, di Indonesia, tingkat literasi masih menjadi tantangan besar. Berdasarkan berbagai survei, minat baca masyarakat Indonesia tergolong rendah, bahkan berada pada peringkat bawah dibandingkan negara lain. Masalah ini tidak hanya memengaruhi kualitas sumber daya manusia, tetapi juga memiliki kaitan erat dengan implementasi nilai-nilai Pancasila, terutama dalam aspek pembangunan karakter bangsa.
Pancasila adalah landasan moral dan ideologi bangsa yang relevan dalam meningkatkan minat literasi masyarakat. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila memberikan arahan untuk membangun budaya literasi yang tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga memperkuat persatuan, keadilan, dan kemanusiaan.
Literasi yang rendah dapat menyebabkan kesenjangan sosial semakin lebar, terutama antara masyarakat yang memiliki akses pendidikan dan yang tidak. Literasi yang baik membuka peluang bagi semua orang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih adil yang mana akan bertentangan dengan sila ke-lima pancasila yang berbunyi: "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia"
Dalam Al-Qur'an pun banyak mengajarkan tentang pentingnya belajar dan membaca. Adapun didalam Al-Qur'an sudah dijelaskan pada Surat Al-Alaq ayat 1-5.
 "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia, yang mengajarkan (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."
Ayat ini adalah wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang menunjukkan pentingnya membaca sebagai pintu gerbang ilmu pengetahuan. Allah SWT menyebutkan pena sebagai simbol literasi dan sarana untuk mencatat serta menyampaikan ilmu.
Literasi adalah jalan menuju ilmu pengetahuan, yang membedakan orang yang berilmu dengan yang tidak. Mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dan ajaran Al-Qur'an dalam pendidikan dapat membangun budaya literasi yang kokoh karna keduanya menekankan pentingnya membaca sebagai jalan untuk meningkatkan kecerdasan, moral, dan kesadaran sosial.
Pancasila dan Al-Qur'an memiliki peran yang besar dalam membangun budaya literasi di Indonesia. Pancasila memberikan landasan moral untuk memanfaatkan literasi demi kebaikan masyarakat, sedangkan Al-Qur'an memberikan dorongan spiritual untuk membaca dan menuntut ilmu. Dengan memadukan nilai-nilai Pancasila dan ajaran Al-Qur'an, Indonesia dapat menciptakan generasi yang cerdas, beradab, dan memiliki semangat belajar sepanjang hayat. Literasi bukan hanya tentang kemampuan membaca, tetapi juga jalan untuk membangun bangsa yang lebih maju dan bermartabat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H