Mohon tunggu...
YASIR
YASIR Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Menjadi jembatan untuk belajar dan berbagi pengetahuan, mengajak masyarakat untuk terus berkembang dengan pemahaman yang lebih luas tentang dunia.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

standar tinggi di media sosial dan dampaknya terhadap generasi sekarang

4 Februari 2025   05:30 Diperbarui: 4 Februari 2025   05:26 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Viralyft  : pexels.com (foto/smartphone-ponsel-pintar-internet-komunikasi) 

Di era digital saat ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan banyak orang. Platform seperti Instagram, TikTok, instagaram, dan YouTube menghadirkan konten yang menampilkan kehidupan ideal: pekerjaan bergaji besar, gaya hidup mewah, dan kesuksesan yang tampak begitu mudah diraih. Namun, di balik gambaran tersebut, ada realitas yang sering kali terlupakan: perjalanan panjang, kerja keras, dan tantangan yang harus dihadapi untuk mencapai titik tersebut.

Standar yang Tidak Realistis dan Dampaknya

Media sosial menciptakan standar tinggi yang sering kali tidak realistis bagi banyak orang. Kita melihat banyak figur publik atau influencer yang sukses dengan cara mereka sendiri, entah itu menjadi YouTuber terkenal, pebisnis sukses, atau pekerja dengan penghasilan fantastis. Hal ini kemudian membentuk pola pikir bahwa sukses harus terlihat seperti itu---mudah, cepat, dan tanpa tantangan besar.

Sayangnya, banyak orang yang terjebak dalam standar ini dan menjadi enggan untuk memulai dari hal kecil. Contohnya, seseorang yang ingin menjadi YouTuber tetapi tidak memiliki peralatan yang memadai, lalu memilih untuk tidak melakukan apa pun daripada mencari cara lain untuk membangun keterampilan yang mendukung cita-citanya. Pola pikir ini berbahaya karena dapat menghambat perkembangan diri seseorang.

Keinginan Instan Tanpa Proses

Generasi sekarang cenderung menginginkan sesuatu secara instan. Kemudahan akses informasi dan hiburan telah membuat banyak orang terbiasa mendapatkan kepuasan dengan cepat. Akibatnya, ada kecenderungan untuk menghindari proses yang panjang dan sulit. Banyak anak muda yang ingin langsung sukses tanpa mau melalui tahapan yang lebih mudah terlebih dahulu, seperti bekerja sebagai karyawan, membangun pengalaman, atau mengasah keterampilan yang dibutuhkan.

Misalnya, seseorang yang ingin menjadi content creator mungkin berpikir bahwa satu-satunya jalan sukses adalah dengan memiliki peralatan mahal dan jumlah followers yang besar sejak awal. Padahal, banyak kreator sukses yang memulai dengan peralatan seadanya, mengembangkan keterampilan mereka dari nol, dan bekerja keras untuk membangun audiens mereka. Kesabaran dan kerja keras adalah kunci, bukan sekadar keinginan instan untuk sukses.

Mengubah Mindset: Mulai dari yang Bisa Dilakukan

Alih-alih terjebak dalam standar tinggi yang tidak realistis, penting untuk memahami bahwa kesuksesan tidak selalu harus mengikuti pola yang ditampilkan di media sosial. Jika seseorang tidak bisa langsung mencapai impiannya, mereka bisa mulai dari sesuatu yang lebih mudah dan lebih mungkin dilakukan.

Contohnya, jika seseorang ingin menjadi YouTuber tetapi tidak memiliki peralatan yang mahal, mereka bisa memulai dengan memanfaatkan apa yang mereka miliki, seperti smartphone sederhana. Jika ingin menjadi pengusaha tetapi belum memiliki modal besar, mereka bisa mencoba bisnis kecil-kecilan atau menjadi reseller terlebih dahulu.

Kesuksesan tidak datang secara instan. Semua butuh proses, perjuangan, dan pengorbanan. Yang paling penting adalah memulai dari sesuatu yang bisa dilakukan dan terus berkembang dari sana. Jangan biarkan standar media sosial membuat kita merasa gagal hanya karena kita belum mencapai kesuksesan yang terlihat di layar kaca.

Kesimpulan

Media sosial memberikan banyak inspirasi, tetapi juga menciptakan ekspektasi yang sering kali tidak realistis. Standar tinggi yang ditampilkan di dunia digital dapat membuat seseorang merasa tertinggal atau bahkan menyerah sebelum memulai. Padahal, tidak semua orang harus mengikuti jalan yang sama untuk mencapai kesuksesan.

Alih-alih terjebak dalam keinginan instan, lebih baik fokus pada langkah-langkah kecil yang dapat dilakukan saat ini. Mulailah dari yang sederhana, kembangkan keterampilan, dan terus belajar. Dengan mindset yang benar, kerja keras, dan kesabaran, kesuksesan akan lebih mungkin tercapai dibandingkan sekadar mengandalkan keinginan tanpa usaha nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun