Mohon tunggu...
YASIR
YASIR Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Mengajarkan berfikir kritis untuk masyarakat indonesia, dan berbagi pengetahuan lain.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

kebahagiaan, apakah itu tentang hati, bukan harta?

18 Januari 2025   11:30 Diperbarui: 18 Januari 2025   11:28 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Bahagia secara duniawi bukan merupakan kebahagiaan tertinggi. (br_ruy/Pixabay)

Kebahagiaan adalah hal yang diinginkan oleh setiap orang. Namun, sering kali muncul perdebatan: apakah kebahagiaan bergantung pada harta atau hati? Ada yang berkata, "Uang tidak bisa membeli kebahagiaan." Namun, benarkah demikian? Ataukah itu hanya ungkapan dari mereka yang merasa sulit untuk mendapatkan kekayaan?

Mari kita bahas lebih dalam.

Uang Bisa Membuat Bahagia, Tapi...

Faktanya, uang memang dapat mendatangkan kebahagiaan. Dengan uang, kita bisa memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan kesehatan. Selain itu, uang memberikan akses ke pengalaman-pengalaman menyenangkan, seperti berlibur, mencoba hobi baru, atau bahkan membantu orang lain.

Namun, kebahagiaan dari uang bersifat relatif. Seberapa besar uang yang kita miliki tidak akan berarti banyak jika hati kita tidak merasa puas. Misalnya, seseorang dengan penghasilan tinggi tapi terus membandingkan dirinya dengan orang lain yang lebih kaya mungkin tetap merasa tidak bahagia. Sebaliknya, orang dengan penghasilan cukup tetapi memiliki rasa syukur yang tinggi bisa merasa lebih bahagia.

Ketika Uang Tidak Cukup, Bahagia Jadi Sulit

Ada juga alasan kuat mengapa sebagian orang setuju bahwa uang tidak bisa membuat bahagia --- ketika uangnya memang sedikit. Dalam kondisi kekurangan, sulit untuk merasa bahagia jika kebutuhan dasar tidak terpenuhi. Jadi, ungkapan bahwa "uang tidak membawa kebahagiaan" terkadang bisa dianggap kurang relevan, terutama bagi mereka yang hidup dalam kemiskinan.

Di sisi lain, bagi sebagian orang, pernyataan tersebut bisa jadi refleksi dari ketidakpuasan mereka terhadap kehidupan. Mereka mungkin ingin menghibur diri dengan berpikir bahwa kebahagiaan sejati tidak berasal dari uang, padahal mungkin mereka sebenarnya ingin memiliki lebih banyak.

Jadi, Apakah Uang Membuat Bahagia?

Jawabannya: bisa, tergantung pada bagaimana kita memandangnya. Uang adalah alat yang bisa membantu kita mencapai kebahagiaan, tetapi bukan jaminan. Kebahagiaan sejati datang dari rasa syukur, hubungan yang baik dengan orang lain, dan kepuasan hati.

Sebagai penutup, kita bisa setuju bahwa kekayaan itu tidak selalu membawa kebahagiaan. Tapi, kalau uangnya sedikit? Ya jelas lebih susah bahagia, bukan? Jadi, tidak ada salahnya kita berusaha untuk hidup berkecukupan dan menggunakan uang dengan bijak. Uang memang penting, tapi hati yang puas tetap menjadi kunci utama kebahagiaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun