Dalam beberapa tahun terakhir, dinamika geopolitik global menghadirkan tantangan yang signifikan bagi banyak negara. Sanksi perdagangan, larangan ekspor, dan kebijakan proteksionisme menjadi hambatan yang harus diatasi. Namun, ada negara-negara yang justru berhasil mengubah hambatan ini menjadi peluang. Contoh nyatanya adalah India dan China, yang mampu memanfaatkan situasi geopolitik untuk tetap bersaing di pasar global.
Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi Indonesia, terutama bagi para pengusaha yang ingin berkembang di kancah internasional. Bagaimana strategi India dan China bisa menjadi inspirasi? Dan bagaimana pengusaha Indonesia dapat memanfaatkan peluang ini?
Strategi Cerdas India dan China
-
India: Perantara Perdagangan Minyak Dunia
Ketika beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, melarang impor minyak dari Rusia, India mengambil langkah cerdas. Mereka membeli minyak dari Rusia dengan harga diskon, lalu mengolahnya dan mengekspor kembali ke negara-negara Barat. Strategi ini tidak hanya menguntungkan ekonomi India tetapi juga memperkuat posisinya sebagai pemain penting dalam perdagangan global. -
China: Membuka Cabang Produksi di Luar Negeri
China menghadapi banyak hambatan ekspor akibat sanksi dan proteksionisme dari negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat. Namun, mereka berhasil mengatasi tantangan ini dengan membuka cabang produksi di negara lain seperti Kanada, Jerman, dan beberapa negara lainnya. Melalui strategi ini, China memproduksi barang di negara-negara tersebut dan mengirimkannya ke pasar global, termasuk Amerika Serikat. Langkah ini menunjukkan kecerdasan dalam memanfaatkan celah geopolitik untuk tetap bertahan dan bersaing.
Apa yang Bisa Dipelajari oleh Indonesia?
Indonesia memiliki banyak komoditas unggulan, seperti kelapa sawit, batubara, dan produk agrikultur lainnya. Namun, sering kali pengusaha lokal hanya berfokus pada pasar domestik atau enggan menghadapi tantangan ekspor. Dengan belajar dari langkah India dan China, pengusaha Indonesia dapat:
Memanfaatkan Hubungan Internasional
Keanggotaan Indonesia dalam BRICS memberikan akses langsung ke pasar negara-negara besar seperti Cina, India, Brasil, dan Afrika Selatan. Pengusaha harus menjalin hubungan dagang dengan negara-negara ini untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing.Membangun Cabang Produksi di Negara Lain
Jika menghadapi larangan ekspor ke negara tertentu, pengusaha Indonesia dapat membuka cabang produksi di negara-negara yang memiliki akses perdagangan bebas. Misalnya, membuka fasilitas di India, Kanada, atau Afrika Selatan untuk kemudian mengekspor produk ke pasar yang lebih luas.Digitalisasi dan Inovasi
Memanfaatkan teknologi digital adalah kunci untuk menjangkau pasar internasional. Pengusaha dapat menggunakan platform e-commerce global seperti Amazon, Alibaba, atau platform lokal di negara-negara BRICS untuk menjual produk Indonesia ke dunia.Mengubah Pola Pikir
Pengusaha lokal perlu mengubah pola pikir mereka dari sekadar berorientasi pada pasar domestik menjadi pemain global. Mereka harus berani berinovasi, memperluas jaringan, dan menghadapi risiko untuk berkembang di pasar internasional.
Contoh Sukses: Richeese Factory
Richeese Factory adalah salah satu merek makanan asal Indonesia yang telah membuka cabang di luar negeri. Langkah ini menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat, perusahaan lokal dapat bersaing di pasar global. Pengusaha Indonesia lainnya bisa mengikuti jejak ini, dengan memperluas pasar produk mereka ke luar negeri.