Alih-alih terjebak pada narasi kehancuran, negara-negara Islam bisa mengambil inspirasi dari sejarah mereka sendiri. Pada masa keemasan Islam, para ilmuwan seperti Al-Khawarizmi, Ibnu Sina, dan Al-Farabi memimpin dalam bidang matematika, kedokteran, dan filsafat. Semangat inilah yang perlu dihidupkan kembali, dengan mengintegrasikan nilai-nilai agama dan sains modern.
Narasi tentang dunia yang kembali ke zaman batu memang menarik untuk direnungkan, tetapi tidak selalu berdasar pada realitas. Teknologi terus berkembang, dan ancaman perang nuklir yang besar tampaknya lebih menjadi pengingat bagi negara-negara untuk menjaga keseimbangan kekuatan daripada benar-benar memulai konflik besar.
Bagi negara-negara yang masih tertinggal, terutama yang berlandaskan agama, ini adalah momen untuk mengejar ketertinggalan dengan fokus pada pendidikan, riset, dan inovasi. Dengan cara ini, mereka tidak hanya akan menjadi bagian dari kemajuan dunia, tetapi juga dapat memberikan kontribusi positif bagi peradaban manusia secara keseluruhan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI