Mohon tunggu...
YASIR
YASIR Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Mengajarkan berfikir kritis untuk masyarakat indonesia, dan berbagi pengetahuan lain.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

akankah indonesia menjadi negara maju, jika moralitas rakyatnya masih terpuruk?

8 Januari 2025   17:55 Diperbarui: 8 Januari 2025   17:53 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari: tirto.id (Vigilantisme: Saat Penegak Hukum Diabaikan)

Indonesia dikenal sebagai negara religius dengan mayoritas penduduk yang mengidentifikasi diri sebagai pemeluk agama. Namun, realitas sering kali bertolak belakang. Perilaku tidak bermoral, maraknya korupsi, dan minimnya kesopanan menunjukkan bahwa kita sebagai bangsa masih jauh dari standar yang diperlukan untuk menjadi negara maju.

Religiusitas yang Hanya Simbol

Identitas religius sering kali menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Namun, kenyataannya, nilai-nilai agama kerap hanya menjadi formalitas. Korupsi adalah contoh nyata dari pengkhianatan terhadap ajaran moral yang diagungkan.

Kasus-kasus korupsi besar, seperti skandal 300 triliun yang baru-baru ini mencuat, mencerminkan lemahnya integritas di kalangan pemimpin. Tidak hanya itu, banyak kasus korupsi kecil di tingkat lokal, seperti kepala desa yang menyalahgunakan dana bantuan. Ini menunjukkan bahwa perilaku buruk ini tidak hanya terjadi di tingkat atas, tetapi juga menjadi budaya di kalangan masyarakat.

Ironisnya, para pelaku korupsi sering tampil sebagai tokoh religius, memperlihatkan ibadah yang khusyuk di depan publik. Namun, di balik layar, mereka mengkhianati nilai-nilai agama demi keuntungan pribadi.

Krisis Moralitas di Dunia Digital

Salah satu tantangan terbesar saat ini adalah pengaruh media sosial. Indonesia menjadi salah satu pengguna media sosial terbesar di dunia. Namun, sayangnya, perilaku di platform ini sering mencerminkan krisis moral.

Konten vulgar, seperti eksploitasi tubuh, pakaian minim, atau hubungan yang tidak pantas, justru mendapatkan perhatian besar. Tidak sedikit influencer yang secara terang-terangan mengeksploitasi tubuh mereka demi popularitas dan keuntungan finansial. Fenomena ini tidak hanya merusak moralitas individu tetapi juga menciptakan citra negatif tentang Indonesia di mata dunia.

Yang lebih mengkhawatirkan, netizen Indonesia sering kali dikenal sebagai salah satu yang paling tidak sopan. Komentar kasar, bullying, dan ujaran kebencian menjadi hal yang umum. Padahal, kesopanan adalah cerminan karakter bangsa. Jika kesopanan ini terus terkikis, bagaimana kita bisa berharap untuk membangun masyarakat yang saling mendukung?

Kesopanan yang Mulai Hilang

Kesopanan adalah nilai yang dulu menjadi kebanggaan bangsa ini. Namun, saat ini, nilai tersebut mulai luntur. Kasus-kasus seperti warga yang mengambil barang dari kecelakaan atau insiden kekerasan di jalan menunjukkan bahwa empati dan rasa hormat terhadap sesama semakin terabaikan.

Di media sosial, perdebatan sering kali berujung pada penghinaan. Tidak ada ruang untuk diskusi yang sehat, karena banyak orang lebih memilih menyerang secara pribadi daripada memberikan argumen yang konstruktif. Jika budaya ini terus berkembang, kita hanya akan menciptakan masyarakat yang penuh dengan permusuhan dan konflik.

Dampak Krisis Moral pada Masa Depan Bangsa

Krisis moral yang kita hadapi saat ini memiliki dampak besar terhadap masa depan Indonesia:

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
    Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun