Masyarakat Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam hal kepercayaan terhadap metode medis modern. Salah satu masalah yang kerap muncul adalah adanya kecenderungan sebagian masyarakat---bahkan beberapa tenaga medis---yang mengarahkan pasien pada kepercayaan atau solusi tidak logis, seperti sihir, santet, atau pengobatan alternatif yang tidak terbukti secara ilmiah.
Di saat dunia medis terus berkembang dengan teknologi dan riset, peran dokter sebagai agen edukasi masyarakat menjadi sangat penting. Dokter bukan hanya bertugas untuk menyembuhkan penyakit, tetapi juga memiliki tanggung jawab besar untuk mendorong masyarakat berpegang pada ilmu pengetahuan. Sayangnya, masih ada oknum dokter yang terkadang mengarahkan pasien pada solusi yang justru memperkuat mitos dan mengabaikan fakta ilmiah.
Ketika Dokter Tidak Berpijak pada Ilmu
Beberapa contoh nyata menunjukkan bagaimana pernyataan yang tidak didasari oleh ilmu pengetahuan dapat menyesatkan masyarakat. Misalnya, ketika seorang dokter menyatakan bahwa penyakit pasien mungkin disebabkan oleh hal mistis seperti santet atau sihir. Pernyataan semacam ini tidak hanya merusak kepercayaan masyarakat terhadap dunia medis, tetapi juga dapat membuat pasien enggan mencari solusi medis yang sebenarnya lebih tepat dan ilmiah.
Ketika dokter menghadapi kasus yang sulit didiagnosis atau belum ditemukan obatnya, langkah terbaik adalah berkata jujur, seperti:
- "Kami belum mengetahui penyebabnya, tetapi akan terus berusaha mencari solusi."
- "Teknologi medis kami saat ini masih terbatas untuk menangani kasus ini, tetapi kami akan mencari bantuan dari spesialis lain."
Pernyataan seperti ini jauh lebih baik dibandingkan memberikan jawaban yang tidak logis atau bahkan mendorong pasien untuk mempercayai sesuatu yang tidak ilmiah.
Dampak Mempercayai Hal Tidak Logis
Mengarahkan masyarakat pada solusi yang tidak logis memiliki dampak yang sangat buruk, baik bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan:
- Terlambat Mendapatkan Penanganan yang Tepat: Pasien sering kali terlambat mendapatkan pengobatan yang sebenarnya bisa menyelamatkan nyawa karena lebih dulu mempercayai dukun atau metode mistis lainnya.
- Menurunkan Kepercayaan pada Dunia Medis: Ketika dokter sendiri mendorong mitos, masyarakat akan kehilangan kepercayaan pada kemampuan ilmu kedokteran.
- Menguatkan Budaya Tidak Rasional: Kepercayaan pada solusi mistis membuat masyarakat semakin terbiasa mencari solusi yang tidak ilmiah, baik untuk masalah kesehatan maupun masalah lainnya.
Solusi: Dokter sebagai Agen Edukasi Masyarakat
Agar dapat memutus rantai kepercayaan pada hal-hal tidak logis, dokter perlu mengambil langkah proaktif dalam mengedukasi masyarakat:
- Memberikan Informasi yang Berbasis Ilmu Pengetahuan: Dokter harus memberikan pemahaman kepada pasien tentang penyakit mereka, termasuk perkembangan riset dan teknologi medis di dalam maupun luar negeri.
- Menghindari Bahasa yang Mengarahkan pada Mitos: Dokter sebaiknya menghindari menggunakan istilah-istilah seperti santet atau sihir, dan lebih fokus pada fakta medis yang dapat dijelaskan.
- Bekerja Sama dengan Media: Menggunakan media sebagai sarana untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengobatan berbasis bukti ilmiah.
Dokter memiliki peran penting dalam membentuk pola pikir masyarakat. Dengan berpijak pada ilmu pengetahuan dan berkata jujur, dokter dapat membangun kepercayaan masyarakat pada dunia medis sekaligus mengurangi kepercayaan terhadap hal-hal yang tidak logis.
Di era modern ini, ilmu pengetahuan adalah fondasi yang harus dipegang teguh oleh setiap dokter. Mengarahkan masyarakat pada solusi medis yang berbasis bukti adalah langkah nyata untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat, rasional, dan berpikiran terbuka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI