Mohon tunggu...
YASIR
YASIR Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Mengajarkan berfikir kritis untuk masyarakat indonesia, dan berbagi pengetahuan lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Benarkah Kita Tidak Bisa Menilai Orang Baik dan Jahat Secara Mutlak?

5 Januari 2025   07:35 Diperbarui: 5 Januari 2025   07:57 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wanita dan lelaki berkenalan(djiledesign)

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita tergoda untuk memberi label pada seseorang: "Dia baik," atau "Dia jahat." Namun, benarkah manusia bisa dinilai sehitam putih itu? Jika kita melihat lebih dalam, baik dan jahat ternyata adalah konsep yang jauh lebih kompleks daripada sekadar hitam atau putih.

Relativitas Baik dan Jahat

Konsep baik dan jahat sangat bergantung pada sudut pandang. Apa yang dianggap baik oleh satu kelompok masyarakat, bisa jadi dianggap buruk oleh kelompok lain. Misalnya, seseorang yang tegas dalam mengambil keputusan mungkin dianggap kejam oleh mereka yang terdampak negatif, tetapi dianggap pahlawan oleh orang yang diuntungkan. Ini menunjukkan bahwa tidak ada kebenaran mutlak dalam menilai perilaku manusia.

Bahkan, seorang filsuf terkenal pernah berkata, "Manusia tidak dilahirkan baik atau jahat; lingkungan, motif, dan pilihan mereka yang membentuk perilakunya." Dengan kata lain, perilaku seseorang tidak selalu mencerminkan esensi dirinya, tetapi lebih kepada apa yang mendorongnya di balik tindakan tersebut.

Motif di Balik Perilaku

Setiap tindakan manusia memiliki alasan atau motif tertentu, baik itu disadari maupun tidak. Seseorang yang kita anggap jahat mungkin memiliki alasan kuat di balik perilakunya. Misalnya, seorang pencuri mungkin mencuri karena dia tidak punya cara lain untuk bertahan hidup. Di sisi lain, seseorang yang dianggap baik bisa saja melakukan tindakan baik hanya untuk mendapatkan pujian atau keuntungan pribadi.

Maka dari itu, memahami motif di balik tindakan seseorang adalah langkah penting sebelum memberikan label baik atau jahat. Tanpa pemahaman ini, kita hanya melihat permukaan dan berpotensi salah menilai.

Tidak Ada Orang yang Sepenuhnya Baik atau Jahat

Fakta menarik lainnya adalah bahwa setiap manusia memiliki sisi baik dan buruk. Seseorang yang kita anggap jahat bisa saja melakukan tindakan baik di situasi tertentu. Misalnya, seorang penjahat yang menyelamatkan anak kecil dari bahaya. Begitu pula sebaliknya, seseorang yang dianggap baik bisa melakukan kesalahan atau tindakan buruk di waktu tertentu.

Contoh nyata adalah dalam dunia bisnis. Terkadang, kita harus bekerja sama dengan orang-orang yang mungkin memiliki reputasi buruk, tetapi mereka tetap bisa memberikan kontribusi positif dalam kerja sama tersebut. Di sini, yang menjadi kunci adalah bagaimana kita memahami motif dan perilaku mereka, serta memastikan bahwa kerja sama tersebut membawa hasil yang baik untuk semua pihak.

Bahaya Terlalu Percaya atau Terlalu Menolak

Ketika kita terlalu percaya pada seseorang hanya karena dia terlihat baik, kita berisiko ditipu atau dimanipulasi. Sebaliknya, ketika kita menolak seseorang hanya karena dia terlihat buruk, kita mungkin kehilangan peluang untuk belajar atau bahkan mendapatkan bantuan.

Oleh karena itu, penting untuk selalu berhati-hati dan tidak terburu-buru memberi penilaian. Dunia ini tidak hitam putih, dan kehidupan manusia penuh dengan nuansa abu-abu.

Pelajaran dari Kehidupan

Sebagai kesimpulan, tidak ada orang yang sepenuhnya baik atau sepenuhnya jahat. Perilaku manusia adalah hasil dari kombinasi kompleks antara motif, situasi, dan pilihan. Maka dari itu, kita perlu lebih bijak dalam menilai orang lain, tidak hanya berdasarkan apa yang terlihat di permukaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun