Mohon tunggu...
YASIR
YASIR Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Mengajarkan berfikir kritis untuk masyarakat indonesia, dan berbagi pengetahuan lain.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Anak Banyak Bertanya, Orang Tua Banyak Mengeluh? Ini yang Harus Dilakukan

20 Desember 2024   13:45 Diperbarui: 20 Desember 2024   14:01 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari: chatgpt.com (AI)

Rasa ingin tahu anak adalah salah satu tanda perkembangan kognitif yang sehat. Ketika seorang anak banyak bertanya, itu menunjukkan bahwa ia sedang mencoba memahami dunia di sekitarnya. Namun, tidak sedikit orang tua yang merasa kewalahan atau bahkan kesal ketika menghadapi rentetan pertanyaan dari anak. Fenomena ini menjadi cermin kesiapan orang tua dalam mendidik anak. Lalu, apa yang seharusnya dilakukan ketika anak terus-menerus bertanya?

Mengapa Anak Banyak Bertanya?

Anak-anak secara alami memiliki rasa ingin tahu yang besar. Pertanyaan yang mereka ajukan bukan sekadar bentuk komunikasi, melainkan juga cara mereka belajar. Misalnya, saat anak bertanya, "Kenapa langit biru?" atau "Kenapa burung bisa terbang, tapi kita tidak?", itu adalah refleksi dari keinginan mereka untuk memahami fenomena yang mereka lihat.

Sayangnya, tidak semua orang tua memahami makna di balik pertanyaan ini. Ada orang tua yang merasa malas menjawab atau bahkan memberikan respons negatif seperti, "Udah, jangan banyak tanya," atau "Ibu/Ayah lagi sibuk." Sikap seperti ini bisa memadamkan rasa ingin tahu anak dan membuat mereka enggan bertanya di masa depan.

Peran Orang Tua dalam Mendukung Rasa Ingin Tahu Anak

Sebagai pendamping utama anak, orang tua memiliki tanggung jawab besar untuk mendukung proses belajar mereka. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan:

1. Jujur Ketika Tidak Tahu Jawabannya

Tidak apa-apa jika orang tua tidak selalu memiliki jawaban. Yang penting adalah memberikan respons yang mendukung. Misalnya, katakan, "Ibu/Ayah belum tahu tentang itu, yuk kita cari tahu sama-sama." Hal ini mengajarkan anak bahwa belajar adalah proses yang terus berjalan.

2. Ajukan Pertanyaan Balik

Terkadang, Anda bisa mendorong anak untuk berpikir lebih jauh dengan mengajukan pertanyaan balik. Misalnya, "Menurut kamu, kenapa ya langit warnanya biru?" Cara ini membantu anak mengembangkan kemampuan berpikir kritis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun