Miliki Dana Darurat
Jangan menginvestasikan semua uang Anda. Pastikan ada dana cadangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup selama 6–12 bulan. Ini menghindarkan Anda dari kebingungan jika krisis berlangsung lebih lama.
Pilih Aset Berkualitas
Fokus pada perusahaan dengan fundamental yang kuat dan sektor yang tahan krisis, seperti kebutuhan pokok, teknologi, atau kesehatan. Hindari aset spekulatif tanpa nilai jelas.
Investasi Bertahap
Gunakan metode dollar cost averaging, yaitu membeli aset secara bertahap dalam jangka waktu tertentu. Strategi ini membantu mengurangi risiko membeli pada harga yang terlalu tinggi.
Diversifikasi Portofolio
Jangan hanya membeli saham. Pertimbangkan untuk menyebarkan investasi ke emas, obligasi pemerintah, atau properti yang nilainya cenderung stabil di tengah krisis.
Tetap Rasional
Jangan terbawa emosi atau panik mengikuti arus pasar. Gunakan analisis yang objektif untuk mengambil keputusan.
Keuntungan dan Risiko Membeli Aset Saat Krisis
Keuntungan:
- Membeli aset dengan harga diskon.
- Potensi keuntungan besar saat ekonomi pulih.
- Kesempatan untuk mendiversifikasi investasi dengan biaya rendah.
Risiko:
- Tidak ada jaminan kapan ekonomi akan pulih.
- Perusahaan atau aset tertentu mungkin tidak kembali pulih.
- Kekurangan likuiditas jika terlalu banyak uang diinvestasikan.
Pelajaran dari Krisis COVID-19
Selama pandemi, banyak orang yang berhasil memanfaatkan krisis untuk mendapatkan keuntungan besar, tetapi tidak sedikit pula yang terjebak dalam kerugian akibat langkah yang gegabah. Salah satu pelajaran utama adalah pentingnya keseimbangan antara keberanian dan kehati-hatian.
Mereka yang membeli saham berkualitas seperti Apple, Tesla, atau perusahaan kesehatan melihat aset mereka melonjak tajam setelah ekonomi mulai pulih. Sebaliknya, mereka yang membeli aset spekulatif tanpa analisis mendalam sering kali kehilangan uang.