Krisis ekonomi sering kali dipandang sebagai momen penuh tantangan yang membuat banyak orang khawatir tentang masa depan. Namun, bagi sebagian orang, krisis justru menjadi peluang emas untuk membangun kekayaan melalui strategi yang cermat. Salah satu momen bersejarah yang relevan adalah krisis akibat pandemi COVID-19, di mana harga aset seperti saham dan properti mengalami penurunan drastis, membuka peluang besar bagi mereka yang berani mengambil langkah investasi.
Fenomena Saat Krisis: Ketakutan dan Peluang
Ketika pandemi COVID-19 melanda dunia pada awal 2020, banyak orang panik dan menjual aset mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Harga saham global turun tajam, bahkan indeks pasar seperti S&P 500 dan IHSG mengalami penurunan hingga lebih dari 30% dalam waktu singkat. Di sisi lain, beberapa investor melihat ini sebagai peluang untuk membeli saham berkualitas dengan harga diskon.
Salah satu contohnya adalah saham perusahaan teknologi besar seperti Apple, Amazon, atau Microsoft. Harga saham mereka sempat anjlok tetapi kemudian pulih dan bahkan melampaui nilai sebelum pandemi seiring dengan pemulihan ekonomi global.
Mengapa Membeli Aset Saat Krisis?
Harga Aset Menurun
Ketika banyak orang menjual asetnya karena ketakutan, harga akan turun. Ini memberi peluang bagi investor untuk membeli dengan harga lebih rendah dari nilai fundamentalnya.Ekonomi Bersifat Siklikal
Setelah penurunan, ekonomi biasanya pulih, meskipun waktu pemulihannya berbeda-beda. Aset yang dibeli saat krisis memiliki potensi kenaikan nilai ketika kondisi ekonomi membaik.-
Potensi Keuntungan Besar
Krisis sering kali menjadi peluang langka untuk membangun kekayaan. Mereka yang berani mengambil risiko dan berpikir jangka panjang dapat menuai hasil signifikan.
Strategi Bijak Saat Membeli Aset di Tengah Krisis
Untuk memanfaatkan peluang ini tanpa terjebak dalam risiko besar, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan: