Mohon tunggu...
YASIR
YASIR Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Saya adalah seorang mahasiswa jurusan komunikasi dan saya ingin memberikan opini, pendapat atau bisa juga pengalaman hidup saya kepada anda.

Selanjutnya

Tutup

Sosok

sebuah seruan kepada Prabowo untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia

19 Oktober 2024   19:05 Diperbarui: 19 Oktober 2024   19:26 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari: https://indonesiadefense.com/

Indonesia memiliki angka kelahiran yang sangat besar. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa setiap tahun, jutaan bayi lahir di negeri ini. Di satu sisi, tingginya angka kelahiran dapat dianggap sebagai modal besar bagi pembangunan bangsa. Generasi muda ini adalah harapan bagi masa depan, yang memiliki potensi untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Namun, angka kelahiran yang tinggi juga bisa menjadi pedang bermata dua. Jika kita tidak mampu mendidik dan mengelola generasi muda dengan baik, ini justru bisa menjadi masalah besar bagi negeri ini.

Di tengah masa transisi pemerintahan, saat Prabowo Subianto bersiap untuk menggantikan Joko Widodo sebagai Presiden, salah satu hal yang harus menjadi fokus adalah pendidikan. Pendidikan bukanlah sekadar masalah kebijakan biasa; ini adalah fondasi yang akan menentukan nasib generasi mendatang. Apalagi, banyak tantangan yang dihadapi oleh anak muda saat ini, seperti kurangnya inovasi dan malas berpikir kritis. Jika masalah ini terus berlanjut, masa depan Indonesia bisa saja terancam.

Tantangan dalam Sistem Pendidikan Indonesia

1. Guru yang Kurang Kompeten
Salah satu masalah terbesar dalam pendidikan Indonesia adalah kualitas guru. Banyak guru yang hanya terpaku pada kurikulum dan materi yang monoton, tanpa mendorong siswa untuk berpikir lebih kritis atau kreatif. Dalam banyak kasus, guru hanya berfokus pada nilai akademik dan perilaku, bukan pada kemampuan berpikir dan berkembangnya potensi siswa. Selain itu, status pegawai negeri yang dimiliki beberapa guru terkadang membuat mereka merasa nyaman, tanpa ada motivasi untuk terus meningkatkan kualitas pengajaran mereka.

2. Kurikulum yang Kurang Mendorong Pemikiran Kritis
Kurikulum di Indonesia masih sangat berfokus pada metode hafalan. Siswa sering kali diajarkan untuk mengingat fakta dan informasi, tanpa benar-benar didorong untuk memahami dan menganalisis konsep-konsep tersebut. Padahal, kemampuan berpikir kritis sangat penting dalam membentuk generasi yang mampu menghadapi tantangan global. Prabowo Subianto harus memberikan perhatian khusus pada reformasi kurikulum, agar siswa tidak hanya pintar di atas kertas, tetapi juga mampu berpikir secara mandiri dan kreatif.

3. Pentingnya Pendidikan Parenting
Pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga orang tua. Sayangnya, banyak orang tua di Indonesia yang belum memahami betapa pentingnya mendukung perkembangan kreativitas dan inovasi anak-anak mereka. Pendidikan di rumah sering kali menjadi kaku, dengan pola asuh yang terlalu otoritatif. Anak-anak tidak diajak berdiskusi atau berpikir secara logis, melainkan diajarkan untuk "patuh tanpa bertanya." Ini merupakan masalah yang harus diatasi. Orang tua perlu dibekali dengan ilmu parenting yang baik agar mereka bisa mendukung anak-anak untuk menjadi individu yang kreatif dan kritis.

Masa Depan Indonesia di Tangan Pendidikan
Prabowo Subianto akan menghadapi berbagai tantangan besar selama masa kepemimpinannya, mulai dari masalah ekonomi hingga isu perizinan industri. Namun, pendidikan harus tetap menjadi prioritas utama. Generasi muda adalah kekuatan terbesar Indonesia, dan jika kita gagal dalam mendidik mereka dengan baik, masa depan negeri ini bisa suram.

Untuk itu, reformasi dalam bidang pendidikan sangat diperlukan. Guru harus dilatih agar lebih kompeten, kurikulum harus dirombak agar lebih mendukung pemikiran kritis, dan orang tua perlu dilibatkan dalam proses pendidikan anak-anak mereka. Hanya dengan cara inilah kita bisa memastikan bahwa generasi mendatang siap menghadapi tantangan global dan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun