Mohon tunggu...
YASIR
YASIR Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Mengajarkan berfikir kritis untuk masyarakat indonesia, dan berbagi pengetahuan lain.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menyentuh Emosi, Cara Menggerakan Hati Audiens

17 Oktober 2024   20:05 Diperbarui: 21 Oktober 2024   18:17 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Ngobrol. (Sumber gambar via kompas.com)

Ketika kita berbicara di depan umum atau sekadar berdiskusi dengan teman, ada momen di mana fakta dan logika saja tidak cukup untuk membuat orang lain setuju. 

Di sinilah  daya tarik emosional berperan. Penggunaan emosi dalam persuasi bertujuan untuk menggerakkan hati audiens, membuat mereka merasakan apa yang kita rasakan, sehingga pesan yang kita sampaikan lebih mudah diterima dan dipahami.

Mengapa Emosi Begitu Kuat?
Manusia pada dasarnya adalah makhluk emosional. Ketika seseorang dapat terhubung secara emosional dengan apa yang kita katakan, mereka cenderung lebih mudah terpengaruh. 

Sebuah argumen yang hanya berbasis fakta mungkin tampak logis, tetapi jika tidak ada elemen emosional, pesan itu sering kali terasa dingin dan jauh dari audiens.

Contohnya, Bayangkan seorang wanita bernama Siti, seorang ibu tunggal yang tinggal di daerah yang baru saja dilanda banjir besar. Di tengah bencana itu, rumahnya terendam air, dan semua barang berharga yang ia miliki hancur. 

Meskipun menghadapi kehilangan yang besar, Siti tetap berusaha keras untuk menjaga anak-anaknya tetap aman dan terjaga.

Siti menceritakan, "Ketika air mulai masuk ke rumah, saya langsung berpikir tentang anak-anak saya. Saya harus memastikan mereka tidak panik. 

"Kami berkumpul bersama di atap rumah, sambil berdoa agar bantuan datang. Saya melihat ketakutan di mata mereka dan berusaha untuk terlihat tenang. Setiap kali mereka menangis, saya menenangkan mereka dengan bercerita tentang bagaimana kami akan membangun kembali rumah kami dan semuanya akan baik-baik saja."

Setelah banjir surut, Siti mulai mencari bantuan untuk memulihkan kehidupannya. Dia menghubungi lembaga bantuan dan mengajukan permohonan untuk mendapatkan bantuan.

Dalam proses ini, dia menemukan bahwa banyak orang lain yang juga membutuhkan pertolongan. Dia mulai mengorganisir kumpulan sumbangan dan relawan untuk membantu tidak hanya keluarganya tetapi juga tetangga dan warga yang juga terdampak bencana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun