Mohon tunggu...
YASIR
YASIR Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

saya adalah mahasiswa dan saya ingin membagikan pengalaman, atau memberikan masukan untuk bangsa ini, agar bangsa ini tumbuh menjadi negeri yang maju.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jangan Mengandalkan Orang Lain: Prinsip Kesuksesan Orang Tionghoa

30 September 2024   20:15 Diperbarui: 30 September 2024   20:17 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar (chat.openai.com)

Dalam kehidupan, kita sering mendengar nasihat untuk "jangan mengandalkan orang lain." Ini adalah sebuah prinsip yang menekankan pentingnya kemandirian dan tanggung jawab atas keputusan serta tindakan kita sendiri. Banyak orang sukses, termasuk para konglomerat Cina, menjalankan prinsip ini dengan sangat serius. Mereka percaya bahwa mengandalkan orang lain untuk mencapai kesuksesan bisa membawa risiko ketergantungan dan hilangnya kendali atas hidup kita.

Kebiasaan Para Konglomerat Cina: Kemandirian sebagai Kunci Sukses

Dalam budaya bisnis Tionghoa, ada nilai-nilai kerja keras, kegigihan, dan kemandirian yang sangat kuat. Salah satu prinsip penting yang mereka pegang teguh adalah jangan terlalu bergantung pada orang lain, terutama dalam hal finansial dan karier. Banyak konglomerat Cina memulai usaha mereka dari bawah, tanpa warisan atau bantuan besar dari orang lain. Mereka fokus pada membangun bisnis secara perlahan, dengan kerja keras, inovasi, dan disiplin yang ketat.

Sebagai contoh, Li Ka-Shing, seorang konglomerat sukses asal Hong Kong, memulai perjalanannya dari titik nol. Setelah ayahnya meninggal ketika ia masih muda, ia dipaksa keluar dari sekolah dan harus bekerja keras di pabrik plastik untuk membantu keluarganya bertahan hidup. Namun, ia tidak menyerah pada nasib. Dengan kerja keras, ia mempelajari bisnis dan akhirnya membangun kerajaan bisnisnya sendiri, Cheung Kong Holdings, yang sekarang bergerak di berbagai sektor seperti properti, infrastruktur, dan teknologi.

Prinsip yang dipegang oleh Li Ka-Shing sangat jelas: ia tidak menunggu atau berharap bantuan dari orang lain. Ia mengambil inisiatif sendiri, bekerja keras, dan akhirnya menguasai pasar dengan inovasi serta ketekunan. Kisahnya adalah contoh nyata bagaimana kemandirian dan kepercayaan pada diri sendiri bisa membawa seseorang dari keterpurukan menuju puncak kesuksesan.

Belajar dari Pengalaman: Jangan Berhenti di Satu Titik

Dalam kehidupan pribadi saya, saya juga menghadapi situasi di mana saya tidak bisa mengandalkan orang lain. Setelah lulus sekolah, saya ingin kuliah, tetapi setelah menunggu beberapa bulan, ayah saya tidak memiliki uang dan saya tidak kuliah. Situasi ini mengajarkan saya untuk tidak bergantung pada orang lain, bahkan keluarga, dan mulai memikirkan apa langkah yang bisa saya ambil tanpa harus menunggu atau berharap pada dukungan dari luar.

Saya belajar bahwa kehidupan penuh dengan ketidakpastian, dan kadang-kadang kita harus menciptakan jalan kita sendiri. Dengan pola pikir ini, saya mulai mengeksplorasi berbagai opsi untuk masa depan, baik itu dengan mencari peluang usaha, mengembangkan keterampilan melalui kursus online, atau bahkan memulai usaha kecil-kecilan yang sesuai dengan minat saya.

Kesimpulan: Kemandirian adalah Kunci Utama

Jangan mengandalkan orang lain bukan berarti kita tidak boleh bekerja sama atau mendapatkan bantuan saat diperlukan. Namun, prinsip ini mengajarkan kita untuk tidak bergantung sepenuhnya pada bantuan eksternal. Para konglomerat Cina dan banyak individu sukses lainnya telah membuktikan bahwa kemandirian, kerja keras, dan ketekunan adalah kunci untuk mencapai impian dan meraih kesuksesan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun