Tidak banyak yang mengetahui tentang keberadaan gugusan bukit Lukukamaru. Saya pertama kali mengenal dan mengetahui bukit ini dari seorang peserta didik yang berasal dari desa Lukukamaru. Ketika dia membagikan gambar tentang keberadaan kampungnya.
Sungguh sebuah gambar yang luar biasa bagi saya. Saya pun meminta izin padanya untuk membagikan hasil jepretannya di kompasiana.
Saya pun tertarik untuk mengunjunginya. Saya menanyakan kepadanya tentang letak atau keberadaan desa Lukukamaru, tertutama jaraknya dari Waingapu yang menjadi pusat ibu kota kabupaten Sumba Timur. Peserta didik itu memberitahukan bahwa desa Lukukamaru berjarak kurang lebih 30 km dari Waingapu.Â
Meskipun jaraknya yang tergolong jauh dari Waingapu, namun desa Lukukamaru masuk dalam wilayah administrasi kecamatan kota Waingapu. Sebagai pendatang, awalnya saya tidak percaya. Bahkan setelah saya bertanya kepada tetangga saya tentang desa lukukamaru, umumnya mereka tidak tahu.Â
Bahkan mereka lebih kaget dari saya ketika saya mengatakan bahwa desa Lukukamaru berada dalam wilayah kecamatan kota Waingapu. Para tetangga saya yang mayoritas anak muda itu tidak mempercayai omongan saya. Saya percaya pada peserta didik saya yang memang berasal dari desa tersebut. Dan dia membagikan potretannya tentang keindahan bukit Lukukamaru.
Dalam perjalanan waktu, setelah bertanya kepada warga masyarakat yang lebih luas lagi dan menegaskan bahwa desa Lukukamaru berada dalam wilayah kecamatan kota Waingapu maka saya dan tetangga saya yang masih muda itu pun berhasil diyakinkan.
Cerita singkat di atas mau menunjukkan bahwa masih banyak tempat di wilayah kabupaten Sumba Timur yang memiliki pesona namun belum terjangkau semuanya. Kekhasan utama wilayah kabupaten Sumba Timur adalah hamparan bukit savana. Hamparan bukit savana ini setahu saya cuma ada di kabupaten Sumba Timur. Entah itu pada musim kemarau maupun musim hujan gugusan bukit savana Sumba tetap memancarkan keindahannya.
Sebagai pendatang yang sudah lama menetap di Sumba khususnya di Waingapu, saya perlahan-lahan menyadari keindahan budaya dan pesona alam Sumba Timur. Salah satu tempat yang juga mempesonakan mata hati saya adalah gugusan bukit Lukukamaru.Â
Sungguh tidak banyak kata yang terucap saat saya memandangnya dari kejauhan. Wajah-wajah ramah penuh canda terpancar dari masyarakatnya. Sejujurnya saya benar-benar jatuh cinta pada alamnya.
Matahari pagi dan senja yang bersinar indah menghiasi bukit dan rerumputan yang kering. Sungguh mengagumkan. itulah yang mewakili hati yang terus menyanjungnya. Kekaguman saya ini bisa saja mewakili kekaguman orang-orang yang secara diam-diam mengunjungi Desa Lukukamaru.