Hari pertama sekolah itu menyenangkan. Di setiap jenjang pendidikan tentu memiliki pengalaman serta cara yang berbeda. Pada awal tahun pelajaran 2018/2019 ini, SMA PGRI Waingapu, Sumba Timur, NTT menampilkan pesona budaya dengan mewajibkan para peserta didik yang baru mengenakan busana daerah masing-masing.
Hal ini bertujuan akar peserta didik bisa, menampilkan diri seturut karakter budayanya sendiri. Hal ini penting di tengah mulai memudarnya unsur lokal akibat pengaruh modernisasi.
Saya mencoba mendekati beberapa peserta didik baru dan menanyakan perihal bagaimana perasaan mereka saat mengenakan busana daerah. Mayoritas mereka menjawab merasa bangga, anggun serta percaya diri yang tinggi. Ada juga yang menjawab biasa-biasa saja karena sudah biasa mengenakannya.
Selanjutnya saya bertanya apa yang mereka pikirkan saat mereka melihat temannya mengenakan busana yang berbeda karena beda etnis. Mayoritas menjawab dengan sangat formal yakni melihatnya sebagai keragaman budaya Indonesia dan harus diharomati atau dihargai.
Namun ketika diberikan pemahaman, mereka pun mengerti bahwa mengagungkan budaya sendiri itu penting tapi itu bukan berarti harus meremehkan atau melecehkan budaya lain.
Hemat saya, menunjukkan kearifan lokal di awal masuk sekolah akan menyadarkan para pesrta didik untuk tidak hanya mengetahui budayanya sendiri melainkan juga mereka akan saling mengenal keragaman budaya yang ada di sekolah.
Sekolah menjadi tempat di mana mereka akan menjumpai teman-teman mereka dengan aneka karakter budaya pun agama yang berbeda-beda. Salam pendidikan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H