Mohon tunggu...
Yasintus Ariman
Yasintus Ariman Mohon Tunggu... Guru - Guru yang selalu ingin berbagi

Aktif di dua Blog Pribadi: gurukatolik.my.id dan recehan.my.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Permenungan

2 Maret 2018   03:18 Diperbarui: 2 Maret 2018   03:27 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kututurkan kata hatiku

Pada lembaran polos tak berdosa

Dia menjadi sahabat karib

Yang selalu siap mendengar keluhku

Padanya aku berbagi hati

Rasa, kepedihan

Hingga aku beroleh kepuasan

Walau tak dapat dilihat orang

Permenungan ini membuahkan hasil

Yang kucari sendiri

Dari puing-puing kehancuran

Jiwa-jiwa letih

Aku tekad bersuara

Tentang sesuatu yang berharga

Pada cela-cela kehancuran

Tentang sesuatu yang hidup

Pada apa yang tak hidup

Tentang kebahagiaan yang tak pernah diinsyafi

Permenungan ini membangkitkan kenangan

Suka duka kehidupan yang telah terlewati

Ada tawa ria dan peluh air mata

Memang itulah bagian kehidupan

Selama kefanaan masih melekat

Pada dunia yang kelihatan

Permenungan ini menyadarkanku

Pada situasi pembuangan

Terlempar dari dunia yang tak kelihatan

Kepada dunia yang tengah berjuang

Mencari kepastian hidup

Mendorongku hingga meceburkan diri

Memungkinkan yang belum mungkin

Memastikan yang belum pasti

Permenungan ini menghantarku pada tanya:

Sanggupkah aku?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun