Kututurkan kata hatiku
Pada lembaran polos tak berdosa
Dia menjadi sahabat karib
Yang selalu siap mendengar keluhku
Padanya aku berbagi hati
Rasa, kepedihan
Hingga aku beroleh kepuasan
Walau tak dapat dilihat orang
Permenungan ini membuahkan hasil
Yang kucari sendiri
Dari puing-puing kehancuran
Jiwa-jiwa letih
Aku tekad bersuara
Tentang sesuatu yang berharga
Pada cela-cela kehancuran
Tentang sesuatu yang hidup
Pada apa yang tak hidup
Tentang kebahagiaan yang tak pernah diinsyafi
Permenungan ini membangkitkan kenangan
Suka duka kehidupan yang telah terlewati
Ada tawa ria dan peluh air mata
Memang itulah bagian kehidupan
Selama kefanaan masih melekat
Pada dunia yang kelihatan
Permenungan ini menyadarkanku
Pada situasi pembuangan
Terlempar dari dunia yang tak kelihatan
Kepada dunia yang tengah berjuang
Mencari kepastian hidup
Mendorongku hingga meceburkan diri
Memungkinkan yang belum mungkin
Memastikan yang belum pasti
Permenungan ini menghantarku pada tanya:
Sanggupkah aku?