Mungkin Anda adalah termasuk tipikal orang zaman now yang memiliki  kesibukan extra padat. Menghabiskan waktu Senin sampai Jumat atau bahkan Sabtu untuk mengurus dan mengerjakan semua pekerjaan kantor atau usaha Anda. Semua aktivitas dan rutinitas yang terus berlanjut setiap hari, setiap minggu bahkan berbulan - bulan menjadi seakan sesuatu yang biasa bagi diri Anda. Sirkulasi kerja tubuh dan otak telah dirancang dengan baik oleh Anda dengan penuh disiplin dan kaku. Mulai dari aktifitas pagi subuh, sarapan, berangkat kerja, makan siang hingga kembali kerumah atau sering ketika selesai jam pulang kerja masih harus dilanjutkan dengan meeting diluar kantor.Â
Target - target usaha dan pencapaian yang telah Anda rancang menjadikan rutinitas kesibukkan yang tiada hentinya. Belum lagi ketika ditengah pembicaraan meeting ternyata Anda menemukan peluang-peluang usaha lainnya yang ternyata harus menguras energi tambahan bahkan ketika Anda sampai dirumah, Anda masih harus duduk didepan laptop untuk mencari data atau seabrek ketikan bahan presentasi yang harus disiapkan untuk bertemu klien baru atau calon investor baru. Tak jarang waktu Sabtu dan Minggu yang seharusnya Anda isi dengan kegiatan bersama keluarga atau istirahat harus dikorbankan dengan perjalanan bisnis keluar kota.
Anda menjadi manusia yang sangat kaku dan sepi dengan seabrek rutinitas yang Anda pikir itu bagian dari hidup Anda, bagi Anda ketika berhenti mengerjakan seabrek ketikan dan bahan presentasi disitu Anda tidak merasa hidup. Anda telah merancang otak dan tubuh untuk terus melakukan pekerjaan yang membutuhkan energi dan daya pikir yang maksimal.
 Anda mengira  dengan menuangkan semua kehebatan berfikir dan ilmu pengetahuan dalam otak Anda, disitulah tanpa sadar Anda sedang menunjukkan kehebatan visionaris akan suatu pencapaan keberhasilan. Terkadang mood yang tidak baik menjadikan Anda frustasi ketika ada suatu pekerjaan yang tidak bisa anda selesaikan, padahal tubuh dan otak Anda sudah letih dan tak mampu untuk lebih berfikir saat itu.
Lingkungan kerja dan rumah bahkan teman dekat lebih terasa terabaikan oleh raga Anda yang hadir namun tidak jiwa dan rasa Anda. Ketika moment berkumpul dengan keluarga seharusnya menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan, namun tidak bagi Anda yang berjiwa pemikir. Bagi Anda yang berjiwa pemikir hidup diantara beban pekerjaan yang telah diamanahkan kepada Anda adalah suatu keasyikan tersendiri yang sebetulnya tidak ingin dikesampingkan.Â
Kondisi  keterpaksaan untuk berada di acara - acara keluarga merupakan suatu yang membosankan, tak terkecuali dengan teman-teman Anda yang sering mengajak untuk kumpul atau sekedar reuni. Sering Anda menolak ajakan tersebut karena bagi jiwa pemikir hal demikian hanya membuang waktu dan tidak berguna.
Anda tidak sadar dengan lingkungan sekitar atau bahkan teman-teman dekat Anda yang sering memperhatikan, dari sekedar teman yang menanyakan kabar, menanyakan kesehatan dan bahkan memberikan doa terbaik mereka untuk Anda. Orang - orang tersebut lambat laun akan merasa terabaikan dan pelan-pelan akan pergi dari kehidupan Anda sebab tanpa sadar Anda menjadikan tugas serta pekerjaan Anda adalah teman terbaik yang tidak akan pergi meninggalkan dan akan terus ada di hidup Anda.
Sadari dan rilekslah sejenak wahai Anda Yang Berjiwa Pemikir... cobalah keluar dari sosok diri Anda saat ini, mulailah sadari orang-orang yang sering bertegur sapa dengan Anda baik hanya lewat WA, SMS atau telpon, mulailah dengan menegur sapa mereka, rubahlah kebiasaan kaku Anda yang terbiasa ingin disapa lebih dahulu. Kunjungilah beberapa teman yang bagi anda cocok untuk diajak hangout, mungkin teman yang punya hobi sama sepeti memancing bisa jadi bagian dari kegiatn Anda untuk bisa mengendurkan saraf otak Anda. Â
Santai dan nikmatilah sedikit hidup ini bagi Anda Yang Berjiwa Pemikir !!... sebab bisa jadi jika Anda abaikan lingkungan sosial Anda saat ini, kelak Anda tidak sempat menyadari ketika seseorang yang memperhatikan Anda sudah jauh pergi dan sulit untuk Anda kejar baik jiwa raga bahkan hatinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H