Mohon tunggu...
Yasin Shovyan
Yasin Shovyan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi UNWAHAS

Seorang mahasiswa yang ingin membahagiakan serta mengangkat drajat dan martabat orang tua di dunia dan ahirat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kreatifitas Mahasiswa di Masa Pandemi Covid-19

28 Agustus 2021   20:16 Diperbarui: 28 Agustus 2021   20:20 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai mahasiswa yang dituntut untuk kreatif supaya bisa mandiri dan tidak hanya mengandalkan kiriman dari orang tua. Para mahasiswa pasti ada yang memikirkan bagaimana caranya berbisnis sambil tetap kuliah. Berbekal kreativitas, jeli melihat peluang, dan berani mengambil risiko, sebenarnya banyak peluang bisnis yang tepat untuk mahasiswa dengan modal yang kecil. Karena itu, masa-masa berkuliah adalah menjadi saat yang tepat bagi mahasiswa untuk memulai bisnis. Kehidupan mahasiswa tentu tidak ringan.Para mahasiswa harus siap dengan berbagai tugas yang diberikan.Tak jarang, banyak mahasiswa yang kewalahan untuk membagi waktu dalam mengerjakan tugas.

 Mahasiswa juga dihadapkan dengan permasalahan kebutuhan sehari-hari yang tidak sedikit. Mereka memerlukan biaya untuk membayar kuliah, tempat tinggal bagi mahasiswa luar daerah, dan biaya untuk makan. Tak hanya itu, mahasiswa juga membutuhkan biaya lebih ketika ada tugas yang perlu dicetak maupun ketika ada kegiatan perkuliahan di luar kota. Oleh karena itu, tak sedikit mahasiswa yang memilih untuk berwirausaha di tengah masa kuliahnya.

Bisnis bagi mahasiswa bukan hanya menambah uang saku, tetapi sebagai modal dan pengalaman yang dapat dijadikan pilihan setelah lulus kuliah. Dengan berbisnis, mahasiswa tak lagi dipusingkan dengan urusan keuangan sebelum lulus dan tidak akan pusing mencari-cari pekerjaan setelah lulus. Ada beberapa bisnis yang bisa dijalankan mahasiswa yang sesuai dengan minat, bakat, dan keterampilan.

Seperti salah satu contoh yang dilakukan oleh Yasin Shovyan mahasiswa Fakultas Ekonomi program studi Ekonomi Islam Universitas Wahid Hasyim Semarang (UNWAHAS) sejak tahun 2015 pada pandemic saat ini untuk memanfaatkan waktu yang ada dan untuk mencukupi kebutuhan sebagai mahasiswa, ia bekerja di salah satu caf disemarang.

Bekerja keras dan penuh semangat itulah yang harus setiap hari ditingkatkan dan dipertahankan, melihat masa pandemic saat ini tidak banyak yang bisa ia lakukan, karna mengurangi kegiatan diluar. Selain mengerjakan tugas akhir kuliyahnya ia juga bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari -- hari agar tidak merepotkan orang tua dan bisa menjadi kebanggan bagi keluarga. Situasi saat pandemi kini, jika mengalami sulit mendapatkan pekerjaan, maka jalur alternatifnya yaitu dengan berwirausaha agar menjadi berpengalaman kedepannya. Bagi ia, tujuan utama kewirausahaan yaitu untuk mendapatkan penghasilan sendiri, supaya dapat memenuhi kebutuhan pribadi keseharian.

Yasin Shovyan salah satu dari sekian banyak orang yang sempat kebingungan untuk memulai usaha untuk mengisi waktu luangnya disaat pandemic saat ini. Gaji bersih yang di terima dari membantu bekerja di cafe ia kumpulkan untuk modal usaha. Dengan modal yang tidak terlalu banyak maka ia memutuskan untuk berjualan keripik tempe selain dari modal nya yang tidak banyak tempe merupakan makanan yang populer di indonesia. Maka dari itu ia memutuskan untuk berwirausaha keripik tempe sagu. Ia keripik tempe di lokasi sekitar rumah, dilingkungan kampus, dan juga di media sosial untuk memenuhi kebutuhan hariannya dan memanfaatkan waktu luangnya.

 "Kemampuan yang harus dimiliki paling utama yaitu, harus yakin dan percaya diri untuk berjualan atau memulai bisnis. Yakin kalau usaha yang mau dia rintis itu bisa sukses atau paling tidak menghasilkan keuntungan, walaupun belum banyak dan tetap harus percaya diri untuk mempromosikan jualannya," ucap Yasin.

Pendapatan yang dihasilkan cukup lumayan untuk menutup kebutuhan hariannya selama ia kuliyah dan nge kos disemarang. Usahanya tak langsung berjalan mulus, Yasin harus terus menerus mencoba bereksperimen membuat keripik tempe semakin enak dan semakin diminati pembeli. Maklum saja, ia baru pertama kali mencoba bisnisnya. Sampai ia menemukan rasa yang khas menurut nya dan dari saran pembeli -- pembeli sebelumnya.

Semakin hari hasil pendapatan dan penjualan semakin meningkat, dari modal awalnya 250 ribu sudah kembali. Dan pendapatan bersih kira -- kira 150 ribu /minggu" Kini ia hanya berharap jualannya menjadi kesukaan banyak kalangan, menjadi pasaran disekitar. "tutup yasin".

Artikel ini di buat guna persyaratan sebagai pengganti KKL di Universitas Wahid Hasyim (UNWAHAS) yang sedang dalam masa pamdemi Covid_19.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun