Mohon tunggu...
AH. Yasin J.
AH. Yasin J. Mohon Tunggu... Novelis - Alfa

Terus berkarya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenang Bapak Bangsa

16 Juli 2020   09:42 Diperbarui: 16 Juli 2020   09:41 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pagi itu, tanah terlihat becek dan me-merah. Karena semalaman di guyur hujan, terlihat rumput dan dedaunan mulai tumbuh dan menghijau setelah sekian lama hidup dalam ketandusan. Pancaran seberkas cahaya mentari pagi mendatangiku melawati sela-sela bangunan dan pepohon yang ada di sekelilingku, seakan-akan memberi petunjuk dan pelajaran bahwa hidup ini harus tetap memberikan manfaat meski banyak yang menghalangi, matahari seakan berbicara seperti itu padaku.

Semangat pagi mulai tergugah, terlebih lagi ketika di atas meja tempat kami biasa duduk dan berdialektika tercecer segelas teh hijau, roti, dan sebuah buku yang memang sangat cocok untuk sarapan pagi otakku, terlebih dalam buku itu menceritakan tentang pergulatan para pemuda dalam rangka menemukan jati diri dan ideologi masing-masing. Judul bukunya adalah "Seteru Satu Guru" Novel pergulatan 3 murid TJokroaminoto yakni soekarno, Musso dan, kartosoewirjo. 

Hos Tjokroaminoto membuka jalan kesadaran dan fikir bagi para pemuda yang kos di rumahnya untuk melihat masa depan bangsa yang lebih baik,  dan jalan terbaik untuk memperbaiki dan melakukan perubahan adalah dengan memperluas pengembaraan samudra pengetahuan di tengan dominasi belanda di tanah kita, ungkap Tjokro. Dirumah tjokro ketiganya belajar tentang kemerdekaan,  kebebasan dan ideologi dalam berbangsa, ketikanya menjadi sahabat dekat dan saling mendukung.

Namun sejarah berkata lain, ketiga murid kesayangannya ini harus berpisah jalan, mereka menempuh jalan sesuai kata hati masing-masing. Sebuah persimpangan yang kembali membawa mereka kembali dalam sebuah pertemuan darah.  Perselisihan paham yang membuat sahabat saling menumpas.

*AYJ

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun