Mohon tunggu...
Yasin Almaliki
Yasin Almaliki Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Pinus Terakhir(1)

8 Juli 2023   01:06 Diperbarui: 8 Juli 2023   01:40 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Kampung Halaman

Hari ini adalah waktu perjalanan Abdul ke rumah neneknya di Blora. Perjalanan yang dia tempuh sekitar 15 jam dengan menggunakan mobil. Perjalanan malam lebih disukai keluarganya dari pada harus berangkat tepat saat subuh. Jika berangkat dini hari, maka mereka akan tiba di desa saat malam hari sehingga akan lebih beresiko. 

Selain itu juga akan mengganggu tetangga-tetangga sekitar yang sedang pulas tertidur. Lain halnya jika mereka melakukan perjalanan di malam hari. sekitar jam delapan malam mereka memulai perjalanan. Abdul duduk di depan menemani Ayahnya yang memegang kendali mobil. Sedangkan Ibu dan adik-adiknya berada di belakang sedang terlelap sejak awal keberangkatan. 

Keputusan mereka untuk tidur sejak awal memang sangat tepat sekali mengingat ini adalah malam hari. Sepanjang perjalanan pun pasti juga akan merasa bosan karena jalan di dominasi oleh kegelapan dan sinar-sinar lampu kendaraan-kendaraan besar yang memang beraktivitas di malam hari.

 "Jangan tidur. Temani Ayahmu nyopir. Nanti kalau aku capek, gantian kamu yang gantikan ya". Pesan Ayah Abdul.

"Ayah kan sudah terbiasa nyetir sendiri, masa harus digantiin". Jawab Abdul mengelak perminaan Ayahnya.

"Yaaa itu kan ndak perjalanan jauh. Kalau ini seharian, bisa pingsan Ayahmu ini nanti kalau nyopir terus. Toh kamu belum pernah nyetir sendiri ke kampung nenekmu to".

" Hmm, iya dehh". Nada Abdul merendah tanda tidak suka.

Sedari awal, Abdul memang ingin tidur di sepanjang perjalanan. Dia tidak pernah nyopir sendiri saat perjalanan jauh apalagi di malam hari. Sudah dua tahun ini mereka mudik dengan menggunakan mobil sendiri yang baru dibeli. Biasanya mereka mudik dengan menggunakan kereta api dengan jarak tempuh satu hari. Kemudian mereka naik bus menuju terminal desa. Disana, mereka akan dijemput oleh paman dan bibi Rus. Dia memang hanya saat lebaran mengunjungi nenek di kampung. Itupun cuma tiga sampai empat hari. Dua hari sebelum dan sesudah lebaran.

Sore hari senja tak begitu menawan. Hanya beberapa garis-garis sinar matahari yang menembus awan mendung. Suasana senja yang tak sebegitu cerah dibanding hari-hari biasanya. Murung. Abdul dan keluarganya tak kunjung datang. Bibi Rus mondar mandir didepan rumah sembari sesekali menengok jalan kanan dan kiri. Berharap ada deru mesin mobil atau suara cuitan klakson yang terdengar parau.

"Tutt, tutt. Assalamualaikum". Suara klakson memecah kekhawatiran Bibi Rus. Mobil keluarga Abdul telah tiba. Bibi Rus segera menghampiri mobil yang ternyata datang dari arah utara. Tebakan yang salah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun