Mohon tunggu...
Ahmad Yasin Syafi'i
Ahmad Yasin Syafi'i Mohon Tunggu... -

Bismillah... Sedang berusaha mengelola hidup menjadi lebih indah, barokah dan manfaat. Ini hanya soal keberanian, maka hadapilah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malam

19 April 2010   09:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:42 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semakin kelam, belum penuh malam
antara tetesan hujan, dedaunan kering
nyamuk-nyamuk nakal menyibak
udara basah, menyelimutiKita tetap terjaga, terapit sayangku
bercerita tentang teori konspirasi gila
atau tentang kekhawatiranmu
Mari kita lepas jiwa terbang
bercumbu disamping bintang
tambah ini gelap, menimpuk daksa
dan masih telanjang

Simpan saja tanganmu, sayang
ku merasa nyaman, tak hiraukan mereka
tetaplah tegak menatap rembulan atau mendung
mengusap asap dan air
menjadi malam
menanti.

Surabaya, 25 Nopember 2009

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun