Mohon tunggu...
Ahmad Yasin Syafi'i
Ahmad Yasin Syafi'i Mohon Tunggu... -

Bismillah... Sedang berusaha mengelola hidup menjadi lebih indah, barokah dan manfaat. Ini hanya soal keberanian, maka hadapilah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Antara Surabaya-Madura

19 April 2010   08:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:42 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dua daratan hijau terpisah
saling berpegang laut dan jembatan, menyatu
terpa angin menyamping, menembus kulit
awan mendung mengintip, mengawasi apa dibawahnya
langit mulai suram tampaknya, laut diam saja
terlalu bising, sampai tak bertuanKami masih menanti, tak tahu apa?
jalan hitam yang diramaikan
atau angin yang dihembuskan
Kami masih menanti, tapi apa?
kesetiaan tangan dan kaki
akan kebutuhan lahir batin

Pemuda bermata tajam yang cerdas
mimpinya menyeberangi batas
sorenya berwangi mimpi
ada disisi kami
kami masih menggerutu, terbaring
tak tahu apa nasib waktu...

Madura, 27 Nopember 2009

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun