Mohon tunggu...
Yashifa Arwida Salsabila
Yashifa Arwida Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa ilmu komunikasi universitas sultan ageng tirtayasa

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Membongkar Mitos Janji Kampanye: Apa yang Harus Diperhatikan oleh Pemilih Pintar

16 Desember 2023   20:15 Diperbarui: 16 Desember 2023   20:31 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Beberapa saat lagi kita akan melaksanakan pemilu 2024. sekarang lagi marak maraknya kampanye. Sebagai pemilih Demokrat yang cerdas, tanggung jawab kita tidak hanya sebatas berpartisipasi dalam pemilihan umum, namun kami juga berkomitmen untuk memahami, mempelajari, dan mengevaluasi janji-janji kampanye yang seringkali menjadi pilar program politik.

Menjelang pemilu, kita kerap dibanjiri  janji-janji manis dari para calon pemimpin. Berani membawa perubahan, meningkatkan  kesejahteraan masyarakat, dan mengatasi berbagai permasalahan yang ada. 

Namun seringkali janji-janji tersebut hanya sekedar mitos. Oleh karena itu, sebagai pemilih yang bijak, kita harus bisa membedakan antara janji palsu dan janji yang benar-benar bisa dipenuhi.

Pertama, kita harus tau semua hal dari calon presiden tersebut. Apakah para kandidat pernah membuat janji serupa di masa lalu? Apakah mereka benar benar menepati janji tersebut?. Jika tidak, kita harus mewaspadai janji janji baru yang para kandidat buat. Kita harus menghindari jebakan janji janji kosong yang tujuannya hanya untuk memenangkan.

Selanjutnya, kita perlu memeriksa apakah janji tersebut realistis dan juga dapat dicapai. Banyak kandidat yang membuat janji itu terdengan sangat menarik namun sebenernya itu sulit untuk ditepati. 

Sebagai pemilih yang cerdas, kita harus memahami Negara kita saat ini permasalahan yang sedang dihadapi. Memahami hal tersebut bisa membatu kita memahami janji janji tersebut mencerminkan kenyataan atau hanya retorika politik.

Selain itu, kita juga harus memeriksa apakah kandidat mempunyai rencana yang jelas untuk memenuhi janji janjinya. Janji yang tanpa rencana konkrit itu hanya akan menjadi omong kosong belaka. 

Sebagai pemilih yang cerdas, kita perlu para kandidat ini menjelaskan secara rinci bagaimana mereka bisa menepati janjinta. Kita juga harus mempertimbangkan apakah rencana tersebut tepat dan dapat dilaksanakan secara efektif.

Terakhir, kita harys lihat integritas dan moral calon presiden. Janji janji dari kandidat yang tidak jujur dan tidak bertanggung jawab akan mengecewakan kita sebagai pemilih. 

Sebagai pelimih yang cernas kita harus memilih calon yang mempunyai integritas tinggi dan rekam jejak yang terbukti. Sebagai pemilih yang bijak dan cerdas, kita harus mewaspadai janji janji kampanye yang bersifat mitos.

Kesimpulannya, ketika kita memilih pemimpin, kita harus melampaui pembicaraan yang manis dan berpikir rasional dan kritis. Kita juga harus meriset dan jangan sampai kemakan mitos mitos yang beredar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun