[caption id="attachment_233785" align="aligncenter" width="300" caption="its not travis bickle, its Mr.Sena"][/caption]
Tak biasanya, Mr.Sena, seorang supir taksi di kota Cairo keluar kerja dini hari. Ya tepat pukul 03.00.Am, ia memulai kerja mencari penumpang sebagaimana yang sehari-hari ia lakukan, tentu saja untuk menafkahi istri dan ketiga anaknya.
Saat tengah asik mengemudi, tiba-tiba saja ada seorang Bapak Tua yang terlihat sudah berambut putih, ia men-nyetop taksi itu, dan memintanya mengantarkan ke rumahnya yang terletak di daerah Heliopolis. Perjalanannya Lumayan jauh, sang supir dan bapak tua itupun terlibat dalam obrolan-obrolan ringan seputar kehidupan. Tak beberapa lama kemudian, ada dua orang pemuda yang juga meleraikan tangan, tanda meminta tumpangan, karena kedua pemuda tadi mempunyai tujuan tempat yang sama, makan di ajaklah keduanya. Saat berada di dalam mobil taksi itu, pak supir kembali berbincang dengan bapak tua tadi, namun herannya, kedua pemuda tadi saling berbisik-bisik, sesekali memandang aneh dan sinis kepada pak supir. Heran dengan sikap kedua pemuda tersebut, pak supir pun akhirnya mencoba bertanya kepada pemuda tadi. "Kenapa kalian berdua berbisik-bisik dan menatapku aneh?" "Maaf pak, kalau boleh tahu bapak sedang berbicara dengan siapa?". Tanya salah satu pemuda di bagian pintu kanan. "Kenapa kalian bertanya seperti itu, apa kalian tidak melihat saya sedang mengobrol dengan bapak tua ini?" "Bapak tua yang mana pak?" seloroh pemuda di sebelah kiri "Lah, ini di depan kalian, dia sedang duduk, memangnya kalian tidak bisa melihatnya?" Pak supir pun menjawab tegas sambil tersenyum mengeleng-geleng kepalanya melihat bapak tua disampingnya. "Bapak ini aneh sekali pak, dari tadi semenjak kita naik, cuma bapak saja yang naik supir ini, Kita tidak melihat ada penumpang!" jawab salah seorang pemuda. Pak supir pun akhirnya menghentikan mobilnya, ia pun agak kesal, karena berpikir kedua pemuda tadi sedang menpermainkannya, sesaat ketika pak supir ingin mengusir ke dua pemuda tadi, ia menatap bapak tua disampingnya yang secara tiba-tiba tersenyum luar biasa, penuh dengan tatapan kosong memandang kedua mata pak supir. Ia pun tiba-tiba memegang pundak pak supir. sambil berkata : "Wahai sena, Supir yang baik hatinya, saya adalah MALAIKAT PENCABUT NYAWA, saya datang kesini untuk mencabut nyawa anda sebentar lagi!" Seketika itu pak supir pun kaget bukan main, keringatnya bercucuran deras, mulutnya mengangga, matanya penuh ketakutan, kedua pemuda tadi pun mencoba menenangkan pak supir tadi. "Ada apa dengan mu pak, kenapa tiba-tiba wajahmu berubah dan pucat sekali? tanya si pemuda sebelah kanan pintu. Pak sena terus memandang bapak tua tadi, dalam ketakutannya ia pun bertanya : "Kenapa kau tidak mencabut nyawaku sekarang?". "Adzan subuh sudah berkumandang, alangkah baiknya pak sena segera ke Masjid terdekat untuk melakukan solat subuh di masjid, sebagai amalan terakhir sebelum memasuki Alam akhirat.", "Setelah kau laksanakan solat subuh berjamaah, kembalilah kemari.", Ucap pak tua, penuh keyakinan. Pak Sena pun segera berlari kencang meninggalkan Mobil taksi kesayangannya, ia menangis dan mengucapkan banyak kalimat Toyyibah, untuk menuju masjid melaksanakan solat subuh. kedua pemuda itupun berteriak memanggil, "Pak supir, apa yang terjadi denganmu, kenapa kau berlari menginggalkan taksi ini...??!" :: Interval :: Salat subuh sudah dilaksanakan, Di dalam masjid, Pak Sena hanya bisa menangis dan berserah diri. Saat Jama'ah subuh lainnya sudah meninggalkan masjid, ia berada dalam kesendirian, mengingat dosa-dosa yang telah ia lakukan, bermunajat penuh harap agar di ampuni segala dosa-dosanya. Ia pun akhirnya kembali ketempat dimana taksinya berhenti, berjalan denga pelan, sesekali menatap langit. Namun, saat sampai di tempat itu, matanya menatap keheranan, Ya, keheranan! penuh dengan tatapan kosong, karena Mobil Taksi miliknya kini sudah HILANG. ia pun tersungkur, sambil tertawa geli dengan sedikit tangisan, dalam keheningan di subuh hari. seolah tak percaya dengan apa yang di alaminya. "Tajammu Khomis", sebuah nama kawasan di New Cairo, Mobil Taksi itupun terlihat melaju kencang, didalamnya, lagu Nancy Ajram berjudul "Me'teneaa Heik" pun diputar kencang, ketiga pencuri itu berteriak teriak sambil bernyanyi penuh kegirangan, Ya, mereka berhasil mencuri mobil taksi milik pak sena. dan Ya, mereka 'Menggunakan Malaikat' agar misi mereka berhasil untuk bisa merampas Mobil Taksi itu. -=(Hikmah)=- Untuk orang yang telah berbuat kebaikan dalam hidupnya, jangan pernah mengartikan musibah yang di alaminya sebagai Azab, tapi pandanglah ia sebagai ujian Allah, sebagaimana yang telah Ia lakukan terhadap generasi salafusolih terdahulu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H