Kurikulum Merdeka Di Daerah Pelosok
Sistem Pendidikan di daerah perkotaan sangat amat berbeda dengan di daerah pelosok, yang mana di perkotaan memberikan sejumlah kemudahan dalam segi informasi dan teknologi yang sangat cepat. Di daerah pelosok tidak memiliki keuntungan seperti itu, bahkan sangat berbanding terbalik dengan perkotaan. Terlebih lagi di daerah pelosok yang sulit mendapatkan akses internet.
Adanya perbedaan akses digital dan di internet di daerah pelosok dengan daerah perkotaan menjadi kendala pelaksanaan merdeka belajar. Dalam wacana pelaksanaan merdeka belajar, yang disampaikan kemendikbud, Bapak Nadiem Makarim, ada 4 model pembelajaran yang diterapkan, yaitu Problem Based Learning, Percobaan, Peer Teaching Method, dan Daring. Masalah di daerah pelosok berupa internet yang tidak memadai menjadi penghambat dalam salah satu model pembelajaran merdeka belajar, yaitu daring.
     Â
Kelancaran pelaksanaan belajar secara daring ditentukan dari akses internet yang dimiliki oleh guru dan siswa. Sekolah di daerah pelosok yang belom memiliki fasilitas, sarana prasana dan kemudahan akses teknologi. Keterbatasan tersebut membuat penerapan merdeka belajar di daerah pelosok sulit untuk dilaksanakan. Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan akses internet di daerah pelosok, agar murid murid serta guru di daerah pelosok dapat merdeka belajar dengan metode daring tanpa hambatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H