Mohon tunggu...
Yasamin Winarno Putri
Yasamin Winarno Putri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

pengen bgt ke Edinburgh 💐❤️‍🩹

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Reog Ponorogo sebagai Warisan Leluhur Nenek Moyang Indonesia yang Mampu Bertahan di Era Globalisasi

27 Februari 2024   22:26 Diperbarui: 27 Februari 2024   22:38 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Yasamin Winarno Putri

12 IPS 5,  SMAN 3 Kabupaten Tangerang

Keindahan seni tari Reog Ponorogo tidak bisa dipungkiri lagi, kesenian ini yang diselipkan beberapa unsur komedi dapat mengundang tawa dari para penonton yang hadir dalam seni pertunjukkan Reog Ponorogo. Bahkan, tidak sedikit juga para pengunjung yang memberikan saweran kepada para pemain. Kesenian reog bertahan melintasi waktu. Beberapa penyesuaian dilakukan sesuai perkembangan zaman.

Masyarakat Ponorogo terus melestarikan kesenian reog sebagai warisan leluhur. Anak muda di Ponorogo lah yang memiliki semangat yang tinggi dalam melestarikan Reog. Mereka memiliki kebanggaan yang tinggi atas kesenian Reog Ponorogo ini. Biasanya di sekolah, anak-anak itu ada yang memilih seni jathilannya atau karawitannya. Tergantung masing-masing orang dan itu sangat membantu upaya pelestarian reog di Ponorogo. Apalagi di saat ini telah berkembang grup-grup kesenian Reog di desa. Pemerintah daerah juga memberikan bantuan, termasuk untuk grup di desa-desa. Pemerintah juga berharap bisa mewujudkan semua desa dan kelurahan di daerah saat ini masing-masing memiliki grup kesenian Reog.

Perlu dipertanyakan apakah kesenian reog bisa bertahan kembali melintasi waktu di zaman di mana tantangan terhadap pewaris aktif (pelaku) di tengah-tengah pergumulan antara selera lokal dan selera global sangatlah berat. Di satu sisi mereka (para pewaris aktif) memiliki komitmen yang kuat dan tulus untuk senantiasa memelihara dan mencintai tradisinya. Di sisi lain mereka harus juga berhadapan dengan kenyataan "perih" bahwa pasar atau penikmat tidak lagi berpihak kepada produk-produk hiburan tradisional yang mereka tawarkan.

Perkembangan seni pertunjukkan Reog bisa dibilang cukup membanggakan. Terbukti dengan adanya Festival Nasional Reog Ponorogo yang selalu diadakan di setiap tahunnya. Dengan adanya festival ini, Festival ini mendorong kebangkitan karena bukan hanya promosi tapi juga sebuah etalase bagaimana UMKM ini hidup dan bagaimana ekonomi rakyat sejahtera, banyak peluang kerja yang diciptakan sebagai bagian dari target penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru di 2024. Selain itu, penampilan dari Festival Nasional Reog Ponorogo ditampilkan juga di Youtube, yang dapat membantu menarik perhatian seliruh orang di belahan dunia tentang Festival Nasional Reog Ponorogo ini.

Hal-hal yang dapat mempertahankan kehidupan suatu bentuk seni pertunjukan adalah memiliki pewaris aktif yang memiliki komitmen kuat untuk melestarikan seni pertunjukan yang digelutinya. Reog dan ludruk mempunyai pewaris aktif yang cukup setia, dan itulah yang membuat keduanya dapat bertahan. Memiliki pewaris pasif yang cukup setia untuk datang dan membeli pementasan karena pewaris pasif adalah pasar yang dapat mendukung keberadaan sebuah seni pertunjukan. Sejatinya, seni reog yang bercitra agraris dan seni ludruk yang bercitra nonagraris masih memiliki penikmat yang fanatik. Terdapat campur tangan negara. Di Provinsi Jawa Timur, seni reog dan ludruk menjadi kebanggaan para pewarisnya karena keduanya menjadi penyangga identitas lokal pemiliknya.

Kesenian Reog Ponorogo tidak hanya tampil di Ponorogo maupun di Indonesia saja, saat ini Reog ponorogo sudah sampai ke mancanegara. Sehingga saat ini, Reog Ponorogo banyak dikenal di dunia internasional. Hal ini membuktikan bahwa pelestarian yang dilakukan oleh para pewaris aktif maupun pasif berhasil. Hingga kini, Reog Ponorogo dikenal secara Nasional dan Internasional. Pemanfaatan teknologi yang pemerintah setempat lakukan seperti mempromosikan Festival Nasional Reog Ponorogo melalui platform YouTube dapat menarik perhatian dunia Internasional. Untuk saat ini, tidak ada yang perlu dikhawatirkan terkait pengaruh globalisasi semakin menjadi. Kita sebagai warga negara Indonesia patut mengapresiasikan para pewaris aktif dan pasif dalam melestarikan Reog Ponorogo ini. Jika kita bukan salah satu pelaku yang menjalankan pelestarian tersebut, kota bisa melakukan cara untuk membantu menyebarkan keindahan yang terdapat di dalam pertunjukkan seni Reog ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun