Mohon tunggu...
Juli Dwi Susanti
Juli Dwi Susanti Mohon Tunggu... -

Guru dan Dosen Matematika, Founder Nurul Amanah Foundation , student motivator , Cerpenis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jagoanku, Sudah Besar

25 Februari 2012   00:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   10:07 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1330127885640966497

Berat rasanya pagi ini aku melepasmu , untuk test supersemar di Stekpi  Kalibata , Jakarta. Ada rasa khawatir menyeruak , rasanya , baru kemarin aku melahirkanmu dan menimangmu dalam buaianku. Hampir 17 th lalu lalu , setelah hampir 5 th kami menanti hadirmu dalam kehidupan kami. Kini aku harus siap melepasmu untuk mengangkasa menggapai masa depanmu. Wajarkah untukku sebagai perempuan dan ibu , mulai khawatir untuk melepaskannya ...yang rasa itu mulai hadir sejak dirimu masuk kelas 3 sma ini. Terkadang ego manusiaku menyeruak saja tanpa permisi. Namun ayahnya selalu mengingatkanku , bahwa dia sudah besar , dan kami hanyalah dititipi amanah2 yang sewaktu-waktu si pemberi akan memintanya. Ya allah ijinkan aku dapat memilikinya hingga batas usiaku nanti , melihatnya tumbuh dewasa dan memberiku penerusnya. Berkali kali doaku  ( semoga keihklasan ) , meminta, ya Allah kutitipkan segala penjagaan dan keselamatan  anak2ku , jauhkan dia dari segala marabahaya dunia akhirat yang mengancam dan merusaknya. Jadikan dia kebangganMu dan kami dunia akhirat . Seperti nama yang kami beri untuknya Kemal Fathurrokhman ( Pembuka jalan yang sempurna ) untuk adik2nya. Aku bersyukur dia mau mendengar apa yang  jadi arahan kami ( walau mungkin kadang2 sebel kali yaaa diomongiiin terus . Hi hi ingat aku muda dulu ) Tapi tetap saja terkadang aku harus terus mengingatkan , bahkan ancaman yang biasaaa namanya juga ibu, "Abang , ibu ga akan ridho dunia akhirat melepasmu untuk akhirat, jika kamu belum bisa melepas kebiasaan buruk yang kubenci sekali ( duuuh kok bisa kena yaa ) yaitu merokok. Yang entah dari mana , wong ayahnya saja tidak merokok. Syukurlah sebulan ini cukup efektif , dia mau mengurangi,walau terkadang kutau dia sering curi keluar untuk mengobati asem mulutnya. tapi yang kuminta hanya kejujurannya...sudah berapa batang bang hari ini. Dan ketika dia mengatakan buu udah 3 hari nih nahan... aku nyengir dan berkata tapi ga mati kan bang ? Ya allah , berat yaa menjaganya dari kerasnya dunia. Tapi kukembalikan padaMu ya Allah , engkau lebih tau dari apa yang kami inginkan dan rencanakan. karena Engkaulah maha Menentukan segalanya , kami hanyalah sebatas ikhtiar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun