Berat rasanya pagi ini aku melepasmu , untuk test supersemar di Stekpi  Kalibata , Jakarta. Ada rasa khawatir menyeruak , rasanya , baru kemarin aku melahirkanmu dan menimangmu dalam buaianku. Hampir 17 th lalu lalu , setelah hampir 5 th kami menanti hadirmu dalam kehidupan kami. Kini aku harus siap melepasmu untuk mengangkasa menggapai masa depanmu. Wajarkah untukku sebagai perempuan dan ibu , mulai khawatir untuk melepaskannya ...yang rasa itu mulai hadir sejak dirimu masuk kelas 3 sma ini. Terkadang ego manusiaku menyeruak saja tanpa permisi. Namun ayahnya selalu mengingatkanku , bahwa dia sudah besar , dan kami hanyalah dititipi amanah2 yang sewaktu-waktu si pemberi akan memintanya. Ya allah ijinkan aku dapat memilikinya hingga batas usiaku nanti , melihatnya tumbuh dewasa dan memberiku penerusnya. Berkali kali doaku  ( semoga keihklasan ) , meminta, ya Allah kutitipkan segala penjagaan dan keselamatan  anak2ku , jauhkan dia dari segala marabahaya dunia akhirat yang mengancam dan merusaknya. Jadikan dia kebangganMu dan kami dunia akhirat . Seperti nama yang kami beri untuknya Kemal Fathurrokhman ( Pembuka jalan yang sempurna ) untuk adik2nya. Aku bersyukur dia mau mendengar apa yang  jadi arahan kami ( walau mungkin kadang2 sebel kali yaaa diomongiiin terus . Hi hi ingat aku muda dulu ) Tapi tetap saja terkadang aku harus terus mengingatkan , bahkan ancaman yang biasaaa namanya juga ibu, "Abang , ibu ga akan ridho dunia akhirat melepasmu untuk akhirat, jika kamu belum bisa melepas kebiasaan buruk yang kubenci sekali ( duuuh kok bisa kena yaa ) yaitu merokok. Yang entah dari mana , wong ayahnya saja tidak merokok. Syukurlah sebulan ini cukup efektif , dia mau mengurangi,walau terkadang kutau dia sering curi keluar untuk mengobati asem mulutnya. tapi yang kuminta hanya kejujurannya...sudah berapa batang bang hari ini. Dan ketika dia mengatakan buu udah 3 hari nih nahan... aku nyengir dan berkata tapi ga mati kan bang ? Ya allah , berat yaa menjaganya dari kerasnya dunia. Tapi kukembalikan padaMu ya Allah , engkau lebih tau dari apa yang kami inginkan dan rencanakan. karena Engkaulah maha Menentukan segalanya , kami hanyalah sebatas ikhtiar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H