Mohon tunggu...
Yara Elkassih
Yara Elkassih Mohon Tunggu... Jurnalis - Penyiar

Mahasiswa semester 7, jurusan Ilmu Komunikasi.Aktif freelance siaran radio & MC event.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Terhipnotis dan Terlunta di Bogor: Perjalanan Trauma Remaja Sukabumi

6 Januari 2025   22:41 Diperbarui: 6 Januari 2025   22:41 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo Wawanacara dengan sang korban

Sukabumi, 18 Desember 2024 -- Siapa sangka, perjalanan singkat ke warung di sore hari berubah menjadi mimpi buruk bagi MN, seorang remaja berusia 20 tahun asal Desa Gunung Jaya, Sukabumi. Berangkat dengan motor untuk berbelanja, MN tak pernah kembali hingga hari berikutnya. Kehilangannya menjadi teka-teki bagi keluarga dan warga sekitar, hingga akhirnya ia ditemukan di Bogor dalam kondisi yang memprihatinkan.MN ditemukan oleh Polsek Bogor di sebuah sudut jalan, jauh dari rumahnya di Sukabumi. Penampilannya saat itu menggambarkan penderitaan yang tak terucapkan: pakaian lusuh, tanpa alas kaki, tubuh penuh luka memar, dan ekspresi yang kosong. Trauma yang mendalam membuatnya nyaris tak mampu berbicara. Ia hanya duduk termenung, seakan dunia di sekitarnya tidak lagi berarti.Bagi keluarganya, pertemuan kembali dengan MN adalah anugerah sekaligus cobaan baru. Sejak ditemukan, MN menunjukkan gejala trauma berat. Ia tidak berbicara, menghindari kontak mata, dan sering kali terbangun di tengah malam dalam kondisi gelisah. Yayan, seorang paramedis sekaligus penggiat Kesehatan Jiwa (KesWa), menjelaskan bahwa MN didiagnosis mengalami trauma pasca-kejadian. "Hasil anamnesa menunjukkan bahwa MN mengalami ketakutan mendalam yang membuatnya sulit merespons komunikasi, bahkan dengan keluarganya sendiri," ujarnya.

Keluarga menduga MN menjadi korban hipnosis oleh orang tak dikenal. Menurut laporan, pelaku diduga memanfaatkan MN untuk mendapatkan tumpangan hingga ke Bogor, sebelum akhirnya meninggalkannya dalam keadaan tak berdaya. Sepeda motor dan ponsel milik MN pun raib, menjadi saksi bisu dari kejadian yang merenggut ketenangannya.

Namun, di balik keterpurukan itu, ada secercah harapan. Dengan dukungan penuh keluarga dan bantuan medis, perlahan MN mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. "Sekarang, MN sudah mulai berbicara meskipun masih terbatas. Kami sangat bersyukur ia kembali, meskipun perjalanan untuk memulihkannya masih panjang," ujar seorang anggota keluarga.

Kejadian ini menjadi pengingat bagi banyak orang untuk selalu waspada dan menjaga komunikasi dengan orang-orang terdekat. Hipnosis, sebuah ancaman yang sering kali disepelekan, telah menunjukkan betapa besarnya dampak yang bisa ditimbulkan, baik secara fisik maupun psikologis.

Bagi MN, perjalanan menuju pemulihan masih berlangsung. Dengan kasih sayang keluarga, perhatian masyarakat, dan bantuan medis yang intensif, harapannya, ia bisa kembali menjalani hidup dengan penuh keyakinan. Bagaimanapun, trauma adalah luka yang tak terlihat, dan butuh waktu untuk menyembuhkan. Namun, seperti kata keluarga MN, "Yang penting dia selamat dan kembali. Itu sudah cukup bagi kami."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun