Sastra Lisan dalam Alat dan Musik Tradisional

Sastra lisan, dikenal sebagai sastra lisan atau sastra rakyat, yang merujuk kepada tradisi sastra yang disampaikan secara lisan, artinya dalam sastra lisan pada penikmatnya melalui indra pendengaran dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sastra lisan memiliki sejarah yang dalam. Sebelum adanya sistem penulisan, sastra lisan menjadi cara utama untuk menyampaikan pengetahuan, cerita, dan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya. 

Sastra lisan memainkan peran penting dalam mempertahankan identitas budaya, menyampaikan nilai-nilai moral, dan menyediakan hiburan bagi masyarakat. Selain sastra lisan, alat dan musik tradisional juga memainkan peran yang sama pentingnya dalam menjaga dan mewariskan budaya. Setiap alat musik tradisional memiliki karakteristik unik yang mencerminkan warisan budaya suatu masyarakat. Selain itu, hadirnya sastra lisan disetiap daerah di Indonesia memiliki keterkaitan dengan kondisi sosial dimana sastra lisan ini lahir, karena sastra lisan mampu menggambarkan kehidupan sosial masyarakat pemilik sastra lisan itu sendiri.

 Indonesia adalah salah satu negeri yang kaya akan budayanya salah satunya alat musik. Sastra lisan dan alat musik tradisional dapat dikatakan memiliki hubungan yang sangatlah erat dalam budaya dan tradisi di dalam masyarakat, karena kedua elemen inilah yang saling melengkapi dan memperkaya pengalaman seni dan ekspresi budaya karena berinteraksi dan mendukung satu sama lain. Sebagian dari kebudayaan, musik tradisional atau musik daerah diturunkan secara turun temurun. Proses pewarisan musik ini biasanya dilakukan secara lisan. Generasi tua mengajarkan komposisi musik tardisional atau musik daerah kepada generasi-generasi muda.

Di sisi lain, alat musik tradisional juga sering dipakai sebagai medium untuk mengekspresikan sastra lisan. Puisi lisan atau lagu-lagu tradisional dapat dinyanyikan atau diucapkan dengan pengiringan alat musik tradisional yang memberikan nuansa khas. Ini membantu meningkatkan daya tarik dan daya ungkap karya sastra lisan itu sendiri, karena menciptakan kesatuan antara kata-kata dan bunyi musik yang mengiringinya. Biasanya alat musik tradisional merupakan sejumlah alat yang digunakan untuk menciptakan musik sesuai dengan tujuan yang diinginkan (sarana keagamaan, upcara budaya atau ritual, sarana hiburan, sarana ekspresi diri, sarana komunikasi, pengiring tarian, atau sarana ekonomi) .

Pertama-tama, sastra lisan sering diiringi oleh alat musik tradisional dalam penampilan atau pertunjukan. Alat musik tradisional memberikan pengiring yang memperkaya pengalaman mendengarkan sastra lisan Misalnya, dalam cerita rakyat atau dongeng, alat musik tradisional dapat menciptakan suasana yang sesuai dengan cerita, memperkuat emosi yang disampaikan, atau memberikan ritme yang mendukung penceritaan. Setiap alat musik tradisional memiliki karakteristik unik yang mencerminkan warisan budaya suatu masyarakat. Mereka digunakan untuk mengiringi tarian, upacara adat, festival, dan acara sosial lainnya. Kekuatan alat musik tradisional terletak pada kemampuannya untuk menciptakan suasana, mengekspresikan emosi, dan memperkaya pengalaman pendengar. Mereka dapat menghubungkan manusia dengan warisan budaya mereka dan menciptakan ikatan emosional yang kuat dengan masa lalu. Penggunaan alat musik tradisional dalam konteks budaya juga berfungsi sebagai simbol identitas dan keberlanjutan budaya.

Kombinasi antara sastra lisan dan alat dan musik tradisional juga sering kali menciptakan pengalaman budaya yang menyeluruh dan memikat bagi para pendengarnya. Puisi atau cerita-cerita lisan yang diiringi oleh alat musik tradisional tidak hanya memikat pendengar secara emosional, tetapi juga dapat memperkuat pesan yang disampaikan. Mereka dapat menyampaikan cerita yang mendalam, menyuarakan perasaan, dan menghidupkan kembali tradisi budaya yang mungkin terancam punah. Pudarnya sastra lisan dalam musik tradisional merupakan fenomena yang terjadi akibat perbahan sosial dan budaya. Karena dengan adanya kemajuan teknologi dan penyebaran budaya global di era sekarang ini, tradisi sastra lisan perlahan-lahan mulai tergeser. Sastra lisan yang merupakan salah satu bagian penting dari budaya musik tradisional, yang dinyanyikan secara lisan dan turun-menurun, namun dengan adanya perubahan zaman dan modernisasi, banyak aspek sastra lisan dalam musik tradisional pun mengalami penurunan yang signifikan bahkan menghilang sama sekali.

 Tantangan dari era digital ini menuntut adanya upaya perlindungan, penyelamatan, perekaman dan digitalisasi sastra lisan dalam musik tradisional. Namun, meskipun tradisi sastra lisan berkurang, masih ada upaya untuk mempertahankan warisan budaya ini dengan merekam dan mendokumentasikan cerita-cerita yang diwariskan secara lisan. Perkembangan era digital menuntut segalanya serba digital. Sastra lisan pun tidak luput dari pengaruh era ini. Munculnya teknologi digital adalah anugerah bagi upaya untuk melestarikan tradisi lisan. Teknologi digital telah membuat pengumpulan, kompilasi, pengarsipan dan membuat berbagai hal.

Dalam masyarakat yang masih mempertahankan tradisi sastra lisan, para pencerita atau penutur sering kali memiliki peran penting sebagai pemegang pengetahuan budaya dan sejarah. Mereka menghafal dan mengulang kembali yang telah diteruskan dari masa lalu. Beberapa bahkan dapat berubah-ubah sedikit tergantung pada pencerita yang menyampaikannya. 

Secara keseluruhan, sastra lisan dalam alat dan musik tradisional saling melengkapi juga saling memperkuat dalam konteks budaya tradisional. Keduanya berperan penting dalam mempertahankan dan mewariskan warisan budaya, memberikan pengalaman artistik yang kaya, serta memperkuat identitas dan ikatan sosial dalam suatu masyarakat. Keduanya dapat menghubungkan manusia dengan warisan dari budaya mereka juga dalam menciptakan ikatan emosional yang kuat dengan masa lalu. Penggunaan alat musik tradisional dalam konteks budaya juga berfungsi sebagai simbol identitas dan keberlanjutan budaya.