Hubungan mereka berdua begitu baik, tidak memiliki masalah kompleks apapun. Namun, kesalahpahaman orang-orang bisa saja terjadi di era pesatnya perkembangan informasi saat ini. Bahkan K.H. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang merupakan cucu dari Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari pun sering dicap sesat oleh beberapa kalangan.
Semua itu terjadi karena kegagalpahaman. Padahal, K.H. Ahmad Hasyim Muzadi pernah menjelaskan bahwa Gus Dur ini berbeda dengan yang lain dalam membawakan agama. Beliau (Gus Dur) lebih mementingkan pendekatan yang filosofis, etis, dan humanis. Ketiga pendekatan tersebut menjadikan Gus Dur tidak bertumpu kepada fiqh agama, tapi bertumpu pada esensi agama itu. Yang tidak pernah dilepaskan sama sekali oleh Gus Dur adalah teologi. Tapi wujud dari teologi itu harus berupa humanitas, etika, dan filosofi dari agama-agama. Menurut beliau, agama-agama itu semuanya sama, kecuali teologinya. Maka yang sama jangan dibedakan, tapi yang beda tidak usah dipaksakan sama. Allh a'lam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H