Mohon tunggu...
Muhammad Ainul Yaqin
Muhammad Ainul Yaqin Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Dosen Teknik Informatika yang menekuni bidang keahlian Rekayasa Perangkat Lunak, Sistem Informasi, Manajemen Proses Bisnis, Process Mining, dan Arsitektur Enterprise.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Menjelajahi Buku DSS dan BI: Panduan (Tidak) Serius untuk Mengambil Keputusan Bijak

27 Desember 2024   19:35 Diperbarui: 27 Desember 2024   19:35 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://www.bing.com/images/create/

Terus, ada juga web mining---cara untuk menggali harta karun dari internet. Turban ngasih contoh bagaimana website bisa dioptimasi untuk menarik lebih banyak pelanggan. Jadi, buat kamu yang punya bisnis online, web mining itu ibarat pelatih pribadi yang bantu toko kamu jadi lebih fit!

Bagian V: Data Warehouse - Gudang Data yang Bukan Biasa

Kalau kamu berpikir data warehouse itu seperti gudang tempat simpan barang, well, nggak salah, tapi ini versi digitalnya. Di Bab 8, Turban ngejelasin bagaimana data warehouse jadi pusat segala data yang terstruktur rapi dan siap digunakan kapan saja.

DirecTV adalah salah satu contoh sukses. Mereka pakai data warehouse buat menyimpan data pelanggan dan meningkatkan layanan. Bahkan, Coca-Cola bikin dispenser berbasis RFID yang terhubung langsung ke data warehouse. Jadi, bisa tahu minuman apa yang paling sering dipesan. Canggih, kan?

Bagian VI: BPM - Strategi itu Penting, Bung!

Saatnya berbicara tentang Business Performance Management (BPM) di Bab 9. Jangan bayangkan BPM itu membosankan seperti rapat korporat. Turban menjelaskannya sebagai alat keren buat mengejar target bisnis dengan gaya.

BPM itu seperti Google Maps untuk bisnis. Kamu mulai dengan pertanyaan, "Mau ke mana, nih?" (Strategize). Lalu, kamu rancang rute terbaik (Plan), cek apakah masih di jalur yang benar (Monitor), dan kalau nyasar, ya tinggal atur ulang (Act and Adjust). Sederhana, kan?

Salah satu kisah menarik di bab ini adalah Expedia yang pakai BPM untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Mereka bahkan punya "scorecard" khusus untuk memantau performa. Jadi, kalau kamu pernah puas banget pakai Expedia, itu karena mereka serius soal BPM.

Bagian VII: Kolaborasi dan Teknologi Penunjang Keputusan

Di Bab 10, kita diajak masuk ke dunia kolaborasi. Ingat, keputusan hebat sering kali datang dari diskusi yang intens, bukan ide dadakan di shower. Turban menunjukkan bagaimana teknologi seperti Group Support Systems (GSS) membantu tim menghasilkan ide brilian tanpa harus adu argumen sampai ngeluarin jurus pukulan maut.

Procter & Gamble misalnya, pakai GSS untuk mendorong inovasi produk. Mereka nggak cuma brainstorming sambil ngemil, tapi juga punya sistem canggih yang bikin ide-ide terorganisir dengan baik. Bahkan ada contoh dari Eastman Chemical yang berhasil menghemat $500.000 dengan memanfaatkan teknologi kolaborasi. Ini bukti kalau kerja sama itu nggak cuma bikin kuat, tapi juga bikin hemat.

Bab Lanjutan: Knowledge Management - Jangan Pelit Ilmu!. Bab 11 memperkenalkan konsep Knowledge Management (KM). Jadi, daripada ilmu perusahaan hilang bareng karyawan yang resign, lebih baik disimpan dalam sistem KM. Turban bercerita tentang Xerox, yang sukses berbagi pengetahuan antar pegawai menggunakan sistem online. Bayangkan KM seperti perpustakaan digital yang isinya otak kolektif perusahaan.

Ada juga kisah NASA yang menggabungkan KM dengan manajemen risiko. Yup, mereka nggak cuma ahli di luar angkasa, tapi juga di manajemen ilmu. Jadi, kalau NASA aja rajin simpan ilmu, kamu yang kerja di startup masa kalah?

Bagian VIII: Artificial Intelligence dan Sistem Cerdas

Sekarang kita sampai di Bab 12, dunia Artificial Intelligence (AI) dan Expert Systems (ES)---alias teknologi yang bikin keputusan jadi lebih cepat dan pintar. AI itu seperti sidekick superhero buat manajer, selalu siap dengan jawaban cerdas. Contohnya, ada sistem pakar yang membantu memilih wine terbaik (cocok buat pesta bos besar) atau membantu Volvo mengatur lini produksi dengan algoritma genetika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun