Sistem pendidikan di setiap negara berbeda beda,karena adanya perbedaan kebijakan di setiap negara untuk mengatur sistem pendidikan yang paling cocok untuk diterapkan.perbedaan yang signifikan antara sistem pendidikan adalah faktor jam belajar.jam belajar dapat. Faktor jam belajar memiliki pengaruh yang signifikan dalam sistem pendidikan.Â
Namun, waktu belajar yang banyak bukanlah jaminan untuk mencapai prestasi maksimal jika tidak digunakan secara optimal.Berikut contoh perbedaan praktik jam belajar di negara yang berbeda.
Praktik pendidikan yang menerapkan pembelajaran yang sikat contohnya di Di Finlandia, jam belajar di sekolah biasanya dimulai pada pukul 9 pagi  waktu setempat dan berakhir hingga pukul 14 siang.dengan siswa  yang hanya perlu menghabiskan waktu sekitar 5 jam sehari atau 20 jam seminggu untuk belajar di sekolah.
Jam belajar yang singkat ini diyakini dapat membantu meningkatkan konsentrasi siswa saat belajar.Di Finlandia Jam masuk sekolah lebih siang agar mampu mengurangi tekanan dan membuat siswa lebih siap menerima materi.Â
Dalam sistem pendidikan Finlandia, siswa memiliki waktu yang lebih banyak untuk beristirahat dan pengembangan diri, yang dapat mempengaruhi kualitas pendidikan dan kemampuan siswa dalam menghadapi tantangan di dunia.Â
Dalam total jam masuk sekolah yang dimulai lebih singkat di Finlandia memberikan banyak keuntungan bagi guru, seperti waktu lebih banyak untuk pengembangan diri dan kredibilitas dan mutu tenaga pengajar yang tinggi.
Dan praktik pendidikan yang menerapkan pembelajaran yang panjang,yaitu di Indonesia jam belajar di sekolah biasa dimulai sekitar pukul 7 waktu setempat dan berakhir sekitar pukul 13.00 - 14.00,dan jam tersebut belum termasuk kegiatan ekstrakurikuler atau pembelajaran tambahan.Tujuan dari jam belajar yang lama di Indonesia adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan karakter peserta siswa yang baik.Dan Indonesia juga menambah jam belajar bagi siswa, karena membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan karakter peserta siswa yang baik.Â
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, menyatakan bahwa penambahan jam belajar bertujuan untuk memproteksi peserta didik dari hal negatif yang berasal dari luar sekolah, seperti menjadi pembohong setelah pulang sekolah.Selain itu, penambahan jam belajar juga dilakukan untuk mengejar ketertinggalan dalam jumlah jam pelajaran dibandingkan dengan negara maju.
Kepala Bagian Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Supriyatno mengakui lamanya jam sekolah tidak sepadan dengan hasil.
Meskipun durasi jam belajar di Indonesia terlalu lama, ternyata tidak ada perbedaan kualitas pendidikan yang signifikan dengan negara-negara maju,prestasi akademik siswa Indonesia jauh di bawah siswa di negara lain contohnya yaitu Finlandia walaupun sistem belajar yang singkat,Finlandia di kenal sebagai sistem pendidikan terbaik di seluruh dunia. Finlandia berhasil menciptakan lingkungan pendidikan yang mengutamakan kualitas, kesetaraan, dan keseimbangan dalam pembelajaran, sehingga menjadi contoh bagi banyak negara lain.