Mohon tunggu...
Yanuri Natalia Sunata
Yanuri Natalia Sunata Mohon Tunggu... -

Mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

D3 atau D-3?

30 Januari 2012   19:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:16 5289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Dalam dunia pendidikan dikenal sebuah jenjang pendidikan diploma dua dan diploma tiga. Selama ini, pengguna bahasa tampak tidak seragam dalam menuliskan kata tersebut. Di satu pihak, ada yang menuliskannya dengan singkatan D2 dan D3 (tanpa tanda hubung), di lain pihak ada pula yang menuliskannya dengan D-2 dan D-3 (dengan tanda hubung). Dari kasus tersebut, manakah penulisan yang benar dengan atau tanpa tanda hubung?

Sebagai pengguna bahasa yang baik, untuk menjawab pertanyaan itu perlu dijelaskan bahwa sesuai dengan kaidah Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, tanda hubung mempunyai beragam fungsi. Salah satu fungsi tanda hubung itu adalah merangkaikan. Misalnya seperti pada contoh berikut, se-Jakarta, ke-2, 4000-an, dan hari-H.

Dalam contoh yang ke-2 dan 4000-an tersebut tampak bahwa perangkaian ke- dengan angka dan angka dengan –an, dilakukan dengan menggunakan tanda hubung. Hal itu menunjukkan bahwa perangkaian angka dengan unsur lain yang tidak sejenis (bukan jenis angka) dilakukan dengan membubuhkan tanda hubung. Selain itu, pada contoh yang hari-H tampak pula bahwa singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata juga dirangkaikan dengan tanda hubung. Hal ini mengindikasikan bahwa singkatan berhuruf kapital jika dirangkaikan dengan unsure lain yang tidak sejenis juga ditulis dengan menggunakan tanda hubung.

Sesuai dengan penjelasan tersebut, jenjang akademik diploma tiga jika disingkat lebih tepat ditulis dengan menggunakan tanda hubung yaitu D-3, bukan D3. Huruf D pada singkatan itu merupakan singkatan berhuruf kapital yang dirangkaikan dengan unsur lain (angka 3) yang tidak sejenis. Angka 3 pada singkatan itu juga digabungkan dengan unsur lain yanmg tidak sejenis, yaitu D. Oleh karebna itu, perangkaian kedua unsur yang tidak sejenis itu lebih tepat menggunakan tanda hubung.

Hal yang sama juga berlaku bagi jenjang diploma dua dan diploma satu, yang disingkat menjadi D-2 dan D-1, bukan D2 dan D1. Angka di belakang singkatan D itu tidak menyatakan jumlah (seperti P3=3P). Dengan demikian, angka 1, 2, dan 3 pada D-1, D-2, dan D-3 bukan berarti 1D, 2D, atau 3D, melainkan menyatakan tingkat pertama, kedua, dan ketiga.

“Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun