buku adalah gudang ilmu.begitulah menurut orang bijak. ungkapan ini bukan isapan jempol belaka,memang benar adanya dengan membaca buku kita mendapat ilmu yang tak terhingga. melalui buku bagi kita yang belum pernah berbisnis kita bisa belajar bisnis dari buku yang ditulis oleh orang yang berpengalaman dibidangnya.melalui buku kita bisa mengetahui peristiwa masa lalu dan apa efeknya untuk hari ini.melalui buku kita bisa membuka jendela dunia.
menjadi masalah jika buku ditulis oleh orang yang menyalahgunakan ilmunya untuk kepentingan pribadi atau kelompok. ilmu ditangan orang yang tepat adalah pencerahan,ilmu ditangan orang yang salah adalah kesesatan.
baru -baru ini mencuat masalah tentang isi buku mata pelajaran yang menjadi bahan ajaran siswa sekolah. seperti buku mulok (muatan lokal ) buku yang isinya seharusnya memberikan informasi tentang ke-arifan lokal namun terdapat kalimat -kalimat yang tidak senonoh,kalau tidak salah ada kata -kata istri kedua. ironisnya buku ini merupakan pegangan anak - anak sekolah dasar. kasus kedua saya membaca buku LKS adik saya di situ membahas tentang pengkhianatan G-30S PKI. saya sangat menyayangkan memuat paham dan ideologi komunis. saya sepakat jika adik saya mengetahui komunis pernah memporak -porandakan stabilitas ekonomi dan politik dinegeri ini tapi saya tidak sepakat jika siswa SMA di suguhi ideologi komunis. ketidak setujuan saya ini juga di amini oleh teman -teman saya.
saya menyimpulkan banyak membaca buku itu baik tapi alangkah lebih baik kita memilah buku - buku yang wajib kita lahap.tidak semua buku berisi kebaikan dari si penulis. buku berisi propoganda pun tak kalah banyaknya bererdar di toko buku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H