Mohon tunggu...
Yanuar Yusuf
Yanuar Yusuf Mohon Tunggu... -

seorang manusia yang suka membaca dan menulis. mahasiswa tingkat akhir. yang belum mengakhiri masa studinya

Selanjutnya

Tutup

Money

Cara Gila Jadi Pengusaha

20 April 2012   09:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:23 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

saya memiliki teman yang semasa kuliahnya dia mengebu-ngebu jadi pengusaha. dia membeberkan alasannya menjadi pengusaha.pertama,dia melihat teman-temannya banyak yang melakukan kecurangan (menyontek) sewaktu ujian.ketika dia bertanya kepada si pencontek"kenapa mencontek?",si pencontek menjawab "biar nilainya bagus?".dia bertanya kembali "terus kamu puas kalau dapat nilai bagus tapi dari hasil nyontek?".dijawabnya " kan kalo nilai kita bagus nanti IPK-nya jadi gede juga di ijazah,kalo IPK gede bakal gampang dapet kerja". mendapati jawaban seperti itu teman saya menyimpulkan kebanyakan orang menggantungkan hidupnya kepada ijazah.oleh karena itu dia bertekad membuktikan dirinya bisa sukses tanpa mengadalkan ijazah.tapi dia tidak se-ekstrim Bob sadino keluar dari kampus dia tetap merampungkan kuliahnya.
alasan kedua, sudah menjadi kenyataan bahwa tiap tahunnya bertambah sarjana pencari kerja yang menganggur. sadar bahwa jumlah pencari kerja lebih besar ketimbang lapangan pekerjaan maka dia bertekad menjadi penyedia lapangan pekerjaan.

tiga tahun kemudian ketika saya mampir ke rumah makan yang setiap week-end selalu ramai. saya tidak menyangka ternyata rumah makan itu milik teman saya tadi. saya pun menanyakan bagaimana bisa mendirikan rumah makan seramai ini. dengan tersenyum dia memberi tahu saya kalo kamu mau buka usaha kamu harus gila. saya minta penjelasan lebih mendetail karena tidak tahu apa maksudnya. dia menceritakan saat dia menerima ijazah dari kampusnya.saat itu juga dia membeli berangkas lalu dimasukannya ijazah ke dalam berangkas lalu di kunci dan si kuncinya itu dia buang ke kali dengan begitu semangatnya akan semakin terlecut untuk jadi pengusaha. saat pesimis dan berpikir lebih baik nyari kerja tidak akan bisa,wong ijazahnya aja terkunci. dia juga menyarankan saya untuk melakukan hal yang sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun