beberapa bulan yang lalu saya mengajak teman saya ke toko buku untuk membeli buku yang saya butuhkan untuk melengkapi riset saya. biasanya saya lebih suka datang sendiri kalau hendak ke toko buku karena saya suka berlama - lama di dalam toko. saya selalu ngerasa gak enak kalo mengajak teman ke toko buku apalagi teman saya yang ga doyan baca pasti bakal kesel setengah mati menunggu saya memilih buku.
kebetulan teman saya bersedia menemani saya ke toko buku karena saya berjanji bakal menemani dia berbelanja baju karena dia mendengar ada sale besar ( maklum cewek suka ga tahan denger kata sale hahaha). setelah saya selesai memilih dan menukarkan buku dengan kertas yang bergambar pahlawan,saya menanyakan kenapa dia tidak membeli buku. dengan enteng dia menjawab harga bukunya mahal - mahal.
harga buku di sana pasti banyak dibawah harga selembar kertas bergambar Soekarno-Hatta.bahkan di bawah kertas biru bergambar Ngurah rai juga banyak. tapi ketika saya menemani belanja diskon saya terhenyak karena dia berbelanja pakaian di atas nominal 100ribu.ini sih bisa buat ongkos hidup sebulan pikir saya ketika melihat daftar belanjaannya.
ketika mendengar kabar akan berkunjungnya band super junior ke Indonesia teman saya mengatakan akan menabung mati - matian untuk membeli tiketnya. saat itu saya katakan buat apa nonton anak kecil manggung ampe segitunya. saya mengira super junior itu nama band yang personilnya anak-anak karena melekatkan kata junior. saya baru tau ternyata itu boyband korea yang personilnya menurut cewek-cewek keren-keren.
setelah mati-matian menabung akhirnya dia mampu menunjukan tiket nonton super junior yang saya yakin harganya diatas satu juta.saya tidak tau berapa pastinya yang jelas satu tiket itu bisa di pake untuk membayar cicilan kredit motor saya.
saya jadi teringat dimana moment ketika saya menanyakan apakah dia tidak mempunyai anggaran khusus untuk membeli buku minimal sebulan sekali. dia selalu menjawab lebih suka mendapat bacaan dari internet karena menurutnya beli buku itu sesuatu yang mahal.
mungkin teman saya itu merupakan gambaran masyarakat umum di negeri kita yang menganggap buku adalaha barang mewah. namun anehnya banyak masyarakat yang mampu menghabiskan uangnya untuk membelanjakan pakaian atau tiket - tiket konser dari luar negeri. padahal secara materi jelas harga buku lebih murah namun kita tidak akan mendapat input yang murahan dari isi buku.